Melihat kondisi negara yang semakin tidak menentu, Gudur yang telah memperoleh tempat yang layak itu merasa sangat sedih dengan bangsa ini yang mulai saling bunuh. Ditambah karena kecelakaan kereta api, membuat daftar yang menuju akherat makin bertambah banyak. Menjelang memasuki pintu akherat mereka yang tewas akibat pertikaian dan kecelakaan itu terlebih dahulu harus menghadapi malaikat untuk sidang akherat.
Rombongan pertama yang akan memasuki pintu akherat adalah korban kerusuhan Tarakan, semua diputuskan masuk surga.
" Mengapa mereka semua masuk surga ..? " Tanya Gusdur karena Malaikat langsung memutuskan semua masuk surga tanpa mempertimbangkan amal ibadahnya selama hidup didunia.
" Mereka adalah korban yang tidak berdosa karena kesenjangan sosial bangsa Bapak " Jawab malaikat, Gusdur manggut2, artinya yang menanggung dosa adalah para pemimpinnya yang tidak dapat membawa bangsa untuk pemerataan kesejahteraan.
Namun Gusdur kali ini tidak mengerti mengapa korban tawuran Ampera semua masuk surga.
" Lho....., bukankah mereka itu para preman ??" Tanya Gusdur heran.
" Mereka adalah korban yang tidak berdosa karena kelemahan intelejen .... " Jelas Malaikat. Pantas saja yang disalahkan Polri yang tidak bertindak tegas, dosa itu didunia sudah dibebankan kepada Polri.
Namun ketika rombongan korban kecelakaan kereta api Gusdur hanya diam, kali ini Gusdur sudah mengerti bahwa dosa itu telah dibebankan kepada pegawai rendah PT KA. Ketika rombongan para teroris langsung diputuskan masuk surga, Gusdur tidak dapat memakluminya.
" Mereka adalah para terrorist, mengapa masuk surga " Tanya Gusdur benar2 tidak mengerti.
" Ah... seperti bapak tidak mengerti saja ..... selama hidupnya mereka sudah berkeyakinan masuk surga, kami menghargai keyakinan mereka ...... " Kata Malaikat sambil tersenyum. Gusdurpun manggut2 dapat memakluminya.
Namun ketika serombongan orang yang tidak jadi melewati pintu akherat, Gusdur benar2 dibuat bingung.
" Lho... mengapa mereka pergi ...? " Tanya Gusdur bingung.
" Mereka adalah rombongan Anggota DPR yang sedang melaksanakan study banding .... " Jawab Malaikat kalem.