Disatu sisi memang pernyataan Hawking tersebut bertentangan dengan pandangan agama yang meyakini adanya sang pencipta, disisi lain dengan mengesampingkan keberadaan Tuhan akan membuat dorongan manusia untuk mencari tahu yang dilandasi ilmu pengetahuan. Seperti halnya pandangan terhadap UFO, ilmu pengetahuan akan melakukan penyelidikan untuk mencari jawaban. Sedangkan dari sudut pandang agama dengan keyakinan bahwa UFO tersebut merupakan kendaraan bangsa Jin, jawaban tidak perlu dicari karena jawaban itu didasarkan keyakinan. Dari perbedaan tersebut, apakah agama dapat disebut sebagai penghambat kemajuan ilmu pengetahuan ?. Tentunya hal ini sangat tergantung dari pola pandang setiap manusia yang akan menentukan sikap terhadap alam semesta dan ketuhanan itu sendiri.
Benturan pola pikir sering menimbulkan pertentangan antara umat manusia, sebagaimana pernyataan Hawking tersebut tentunya dianggap sebuah pernyataan yang menggoyahkan iman dan itu tentunya akan ditentang oleh kaum agamawan. Sebaliknya, ilmu pengetahuan akan mendorong mencari tahu alam semesta yang artinya mengesampingkan adanya sang pencipta. Namun faktanya, ilmu pengetahuan terus berkembang, manusia telah menciptakan alat menjelajah jagat semesta, terus menerus mencari jawaban yang setiap saat akan memberikan jawaban. Dibalik pencarian itu, sesungguhnya ilmu pengetahuan telah mendorong manusia menciptakan tehnologi untuk mencari tahu itu. Itu membuktikan bahwa pemikiran agama tidak sejalan dengan ilmu pengetahuan, hal ini jika dikaitkan UFO adalah kendaraan bangsa Jin meneurut pandangan sebagian orang dari sudut pandang agama.
Pemahaman agama yang salah dapat menyebabkan seseorang membatasi diri dalam ilmu pengetahuan. Pada pandangan agama tanpa memperhatikan alam semesta dapat menyebabkan pola pikir yang abstrak imaginasi berlebihan yang mengesampingan ilmu npengetahuan alam. Akibatnya, pemikiran imajinasi membawa diri terkungkung dalam batasan yang dibuatnya sendiri, menonton televisi, mendengarkan radio menjadi diharamkan. Pada fase lebih lanjut, jika lingkungan dinilai tidak sesuai dengan alam pikiran imajinasinya maka pilihan yang dia ambil adalah menyingkirkan diri atau menentang. Ego dan kenberanian akan menentukan sikap, menentang adalah pilihan, maka yang terjadi adalah benturan karena emosi lebih mengedepan.
Buku Al Qur`an adalah benda terbuat dari bahan kertas yang dicetak yang berisi huruf2 arab berisi ajaran Islam. Berubah menjadi kitab suci ketika orang memperlakukannya sebagai benda suci dan secara psikologis menjadi takut memperlakukannya secara buruk. Sumpah dibawah Al Qur`an, faktanya Al Qur`an diletakkan diatas kepala kita yang sesungguhnya merupakan perlambang bahwa Allah adalah diatas segala2nya termasuk manusia. Lalu apa yang terjadi Al Qur`an itu jika dibanting kelantai oleh seseorang, tentu reaksinya orang yang menganggap kitab itu sebagai benda suci akan marah. Marah karena Al Qur`an sudah berubah menjadi perlambang agama dan harga diri penganutnya.
Ketika Al Qur`an hancur oleh karena banjir melanda rumah atau ikut terbakar dalam musibah kebakaran, tak seorangpun akan memperhatikan karena Al Qur`an hanyalah dipandang sebagai benda buatan manusia. Sebuah keberadaan Al Qur`an yang sudah terjawab bahwa Al Qur`an adalah ciptaan manusia juga yang mengesampingkan Tuhan. Tetapi jika Al Qur`an dibakar secara sengaja maka orang akan mengingat Tuhan. Keyakinan adanya Ketuhanan itulah yang membuat marah, marah kepada Terry Jones, seorang pastor di Florida yang memperinagti tragedi WTC dengan membakar Al Qur`an. Pengaruh psikologis dari keyakinan telah menjadikan Al Qur`an sebagai perlamabang, Al Qur`an sebagai benda suci yang harus diperlakukan secara baik, Al Qur`an sudah berubah menjadi harga diri karena orang tidak lagi mengingat bagaimana Al Qur`an dibuat.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Stephen Hawkings, bila manusia mampu menjawab keberadaan alam semesta membuat Tuhan menjadi tidak penting. Merujuk pada pandangan Hawking dalam artian yang lebih sempit, bahwa Al Qur`an yang akan dibakar oleh Terry Jones adalah buatan manusia yang dicetak dengan mesin cetak, maka yang dibakar oleh Jones adalah benda buatan manusia. Namun, kita tidak berpikir seperti Hawking, umat islam berfikir yang akan dibakar adalah Kitab Suci Al Our`an, kitab suci umat Islam yang tidak terpikirkan keberadaannya, yang terpikir adalah ketuhanan. Inilah yang membuat umat Islam menjadi marah, menjadi terhina. Marah dan tidaknya umat islam, akhirnya kembali pola pikir dan pandangannya terhadap ilmu pengetahuan. Namun dari fenomena itu juga dapat difahami bahwa antara pemahaman agama dan ilmu pengetahuan harus seimbang sehingga umat Islam dapat memilah serta dapat menilai segala sesuatu dalam pengendalian emosinya. Bakarlah al Qur`an itu sesukamu Terry Jones, yang anda bakar hanyalah kertas !. Jika umat Islam dapat berfikir seperti itu, mungkin apa yang dilakukan oleh Terry Jones tidak menarik perhatian dunia. Umat islam akan menganmggap salah jika ada umat Islam lainnya yang berfikir seperti itu sehingga terjabak dalam permaianan Terry Jones.