Sebagai sebuah negara, Indonesia juga telah menerapkan system kenegaraan yang terbagi dalam Eksektif, Yudikatif dan legislatif yang mengadopsi teori trias politika. Dalam hubungan Internasional, Indonesia sejak awal kemerdekataan telah masuk dalam lembaga dunia PBB. Konflik antar negara, hubungan antar negara terjalin melalui lembaga dunia ini. Termasuk Israel, konsekwensi tindakannya terhadap bangsa Palestina sering diveto oleh Amerika Serikat yang menjadikan negara ini bagaikan anak nakal yang selalu dilindungi oleh Amerika Serikat. Apa yang dilakukan Indonesia selama ini adalah melakukan bentuk kemanusiaan seperti bantuan medis ke jalur Gaza beberapa waktu yang lalu. Sebaliknya, pihak luarpun memberikan bantuan kemanusiaan pada saat Indonesia mengalami bencana alam yang bertubi2 dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini.
Indonesia juga masuk dalam Organisai Negara2 Islam yang umumnya anti Israel, namun dalam kiprahnya untuk menahan tindakan Israel tak beda dengan yang dilakukan oleh PBB. Israel tetap makin ganas dan tidak tertandingi diwilayah Timur Tengah. Angkatan bersenjata Israel yang jauh lebih canggih dan lebih lengkap menyebabkan negara ini sering melakukan serangan yang menyebabkan banyak nkorban dipihak sipil. Sebaliknya, sayap2 militer organisasi2 bangsa palestina juga tak jarang melakukan serangan kewilayah pendudukan Israel yang selalu dibalas oleh Israel dengan menggunakan peralatan perangnya. Terbunuhnya pimpinan sayap militer Hamas di Dubai belum lama berselang, Mossad dinas rahasia Israel itu ditengarai berada dibalik pembunuhan itu. Konflik kedua bangsa ini seolah tak pernah berakhir sepanjang zaman.
Melihat posisi Indonesia di kancah pergaulan internasional diatas, sesungguhnya apa sasaran aksi yang dilakukan oleh PKS untuk turun kejalan ?. Jika aksi itu sebagai bentuk solidaritas terhadap bangsa palestina kita bangsa Indonesia sepakat dengan aksi tersebut. Tetapi dengan melihat PKS adalah parpol peserta pemilu, tentunya akan ada pandangan lain oleh parpol lainnya. Bisa saja parpol yang lain melakukan hal yang sama dengan alasan soladiritas terhadap perjuangan bangsa palestina.
Jika kita melihat perkembangan politik negeri ini setelah hingar bingar skandal Bank Century, agaknya yang memanas hanya terjadi dikalangan elit setelah terkuaknya kasus2 yang melilit kader parpol inisiator angket DPR. Skandal Century seolah masuk gudang terhadang oleh kasus yang menohok PDIP dan Golkar. Belakangan terjadi rumor bahwa PDIP akan bergabung dalam koalisi dengan mendepak PKS dari pemerintahan yang sekaligus mengamankan Boediono dan Sri Mulyani maupun SBY. Situasi politik itu makin terlihat terang benderang kemana arahnya, SBY mulai melakukan aksinya yang mengancam banyak elit parpol inisiator Angket yang membuat PKS seolah kehilangan kawan seperjuangan. Sikap keras PKS yang menginginkan boikot Sri Mulyani dalam pembahasan RAPBN adalah peluru terakhir untuk mencari celah menggeser Boediono melalui pertanggungan jawab bailout Bank Century.
Kendurnya penanganan hukum terhadap kasus Century membuat PKS terjebak dalam situasi kepalang basah, parpol seperjuangannya sedang sibuk dengan kasus suap yang merundungnya sehingga tak dapat melakukan tekanan terhadap SBY yang mulai mendapat angin dari hasil kerja KPK. Agaknya wacana yang berkembang masuknya PDIP kedalam rangkulan koalisi membuat penanganan skandal bank Century makin mengendur. Para demonstranpun mulai mengendur sejalan dengan loyonya parpol inisiator angket DPR. Apakah loyonya parpol inisiator angket ini yang membuat PKS melakukan penyegaran turun kejalan dengan memanfaatkan solidaritas palestina tersebut ?. Sebab, posisi pemerintah sudah jelas dalam hubungan internasional yang tidak mempunyai hak veto tetap yang dapat mempengaruhi keputusan PBB. Membantu senjta ?. Indonesia sendiri masih di embargo oleh Amerika Serikat. Mengirimkan sukarelawan ?. Ada etika hubungan Internasional yang harus dipegang. Artinya, sebagaimana perkataan petinggi PKS bahwa aksi tersebut adalah tekanan politik terhadap pemerintah agar lebih berani bersuara sesungguhnya hanya ingin menunjukkan sikap perjuangan yang konsisten kepada konstituennya setelah merasa tak berdaya melakukan perjuangannya di DPR. Tersandungnya niat PKS melengserkan Boediono di DPR, kini PKS turun kejalan menyuarakan solidaritas bangsa Palestina. Mudah2an apa yang dilakukan PKS itu murni gerakan moral yang patut kita dukung, tidak tersembunyi muatan politik dibelakangnya yang ujungnya turunkan SBY karena dianggap tidak mendukung perjuangan bangsa palestina. Tambah rame nantinya.