Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Ruhut Sutradara Pansus Angket

15 Januari 2010   17:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:26 239 0
[caption id="attachment_54694" align="alignleft" width="250" caption="Rapat Pansus Angket DPR, Foto Inilah.com"][/caption] SBY berulang kali mengatakan, supaya dibuka sejelas2nya mengenai bailout Bank Century. Apa yang melandasi SBY mengatakan hal itu ?. Kemungkinan pertama adalah memang bailout Bank Century tidak dapat dibuka karena terbentur UU perbankan. BPK, walaupun mempunyai kewenangan untuk melaksanakan audit investagasi, namun tidak dapat melanggar undang2 kerahasiaan perbankan. Disamping itu, melakukan audit investigasi terhadap cashflow sebuah bank dalam waktu hanya berkisar 6 bulan saja, bukanlah waktu yang mencukupi. Kesimpulan2 yang diambil oleh BPK hanya bersifat indetifikasi, belum pada kesimpulan final. Kemungkinan kedua, SBY yakin dengan perhitungan kekuatan mengendalikan koalisinya. Dengan dukungan mitra koalsinya, keputusan pansus angket akan bersifat rekomendasi seperti halnya yang dilakukan oleh TPF. Rekomendasi tersebut akan mengarah pada penanggung jawab pelaksanaanya, bukan pada otoritas moneter yang mengeluarkan keputusan. Jika kita mengikuti perkembangan arah penekanan yang ingin didapat oleh pansus adalah sebuah pernyataan bahwa alasan bailout itu tidak dapat diterima, sulit bagi pansus akan memperolehnya. Sebab, alasan menutup kemungkinan terjadinya systemik akibat krisis global sebagai alasan bailout Bank Century sifatnya subjective dan debateble karena terkait dengan kebijakan moneter pemerintah.  Faktanya,dalam perkembangannya rupiah mengalami penguatan, penguatan ini dapat dipakai sebagai dalih bahwa bailout Bank Century terbukti mampu mengamankan nilai tukar rupiah sebagai pondasi kemajuan ekonomi Indonesia. Jika dikatakan bahwa bailout Bank Century tersebut sebagai perampokan, arah pansus faktanya tidak dapat membuka dugaan kuat terjadi perampokan. Sebab, substansi yang dibahas berkutat pada keputusan Boediono dan Sri Mulyani. Jika arahnya seperti ini, dalih menguatnya nilai rupiah akan membenarkan keputusan bailout Bank Century. Kesaksian JK didepan Pansus DPR lebih menekankan bahwa JK di fait accompli dan penyampaian opininya. Ini tidak dapat dijadikan landasan kesimpulan karena sifatnya opini, bukan fakta. Sedangkan fakta itu sendiri yang berupa hasil Audit BPK sifatnya belum final, baru indikasi. Jika kita menyimak ucapan Ruhut yang mengatas namakan Patai Demokrat sebelum terbentuknya Pansus Angket Bank Century, bahwa partai Demokrat menunggu hasil Audit BPK, dapat saja diartikan semacam jebakan untuk inisiator Angket. Tidak dapat disangsikan lagi reputasi Ruhut dalam kiprahnya sebagai pengacara, reputasinya menunjukkan dia ahli dalam dunianya dan kita juga yakin dia menguasai undang2 kerahasiaan perbankan. Dengan pemahaman yang dikuasainya tersebut, dia yakin hasil Audit BPK tidak dapat membongkar aliran dana  Bank Century secara menyeluruh oleh karena adanya undang2 tersebut. Mungkin ini juga yang mendasari ucapan SBY yang meminta agar bailout Bank Century dibuka sejelas2nya, karena memang tidak dapat dibuka secara jelas. Undang2 kerahasiaan perbankan bukan hanya berlaku di Indonesia saja, tetapi diseluruh dunia karena menyangkut hubungan perbankan internasional. Tidaklah mengherankan, substansi yang dibahas dalam rapat Pansus menjadi jauh menyimpang, kemana aliran dana Bank Century tidak akan terbaca apakah terjadi penyimpangan atau tidaknya. Berapa besar yang dikantongi oleh Robert Tantular, masih belum jelas jumlah yang sebenarnya. Yang terbukti dalam pengadilan  menyebut setidak2nya,  artinya jumlah tersebut kemungkinan dapat membengkak lagi, tetapi jumlah setidak2nya tersebut dipandang dari sudut mata hukum sudah dapat dijadikan bukti yang menguatkan dakwaan. Tindakan yang dilakukan oleh Robert Tantular adalah personal, tidak ada kaitannya dengan otoritas moneter. Pembuktian adanya penyimpangan yang belum dibuktikan selain yang dilakukan oleh Robert Tantular, akan sulit menuding pemegang otoritas telah melakukan kesalahan. Tidak dapat menentukan kesalahan otoritas dari aliran dana, pansus mengejar dengan mencoba mematahkan asumsi systemik, inipun sulit dibuktikan kesalahannya karena faktanya rupiah boleh dikatakan tidak mengalami kegonjangan dan bahkan mengalami penguatan. Pansus mengejar terus dengan mengundang pihak terkait, yang terungkap justru opini yang debateble, selanjutnya ada rencana dilakukan konfrontir bahkan memandang perlu mengundang SBY juga. Makin tidak menentu arahnya, mengundang SBY sama saja artinya Pansus sudah meneyelesaikan pekerjaannya dan hasilnya tidak jelas. Sebuah grand skenario telah diatur sejak awal, inisiator Angket telah terjebak dalam sebuah permainan yang dilakukan Ruhut Sitompul, terjebak dalam perdebatan panjang yang tidak tentu arahnya. Provokasi2 yang dilakukan Ruhut itu adalah sebuah cara untuk menekan mental inisiator Pansus dan tidaklah perlu heran jika ada anggota pansus meminta Sri Mulyani harus mengakui bahwa dialah yang harus bertanggung jawab terhadap keputusan Bailout Bank Century. Mungkin karena kehabisan akal, langsung saja dia berucap......ngaku saja deh........ Sebuah pertanda, kelelahan mental telah berjangkit dikalangan anggota pansus, emosi mulai menonjol.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun