Siapa paling habis akal
Yang tidak bisa datang pun meninggalkan
Kita tak mengenal untuk saling melukis garis
Juga tidak untuk bercakap dengan punggung
Kacau saja relikui itu tercipta
Sesulit itukah untuk memulai
Bak bintang yang penakut
Masing-masing saling meredupkan cahaya
Lalu bersembunyi di balik mega
Sebuah petala pulau tanpa jalan pulang
Aku berbicara
Sekaligus mendengarkannya sendiri