Kementerian Agama terus berupaya untuk mengurangi antrian panjang ini. Beberapa cara dilakukan, antara lain mengambil kebijakan untuk memprioritaskan calon jamaah yang belum pernah berhaji.
“Pemerintah terus mengupayakan agar antrian tidak panjang seperti sekarang. Caranya pemerintah mengambil kebijakan untuk memprioritaskan untuk yang belum haji sama sekali,” kata Menag Lukman Hakim Saifuddin dalam sebuah kesempatan wawancara dengan salah satu stasiun televisi nasional, Jakarta, Selasa (07/04).
“Pemerintah berharap yang sudah berhaji untuk bisa menunda dulu keinginannya untuk berhaji. Dengan cara ini, Pemerintah akan melihat apakah antrian bisa diperpendek,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah, lanjut Menags sudah memintah kepada Pemerintah Arab Saudi bahwa mulai 2016 kuota haji Indonesia normal kembali sebesar 211.000. Menag mengaku bahwa Pemerintah Saudi sudah menyanggupi hal ini.
Cara ketiga, kata Menag adalah dengan terus mengupayakan untuk bisa mendapatkan kuota dari negara lain yang tidak digunakan. Menurutnya, ada beberapa negara yang kuotanya tidak bisa terserap secara mnaksimal mungkin karena animonya tidak sebanyak Indonesia sehingga sisa itu dimungkinkan digunakan oleh Indonesia. “Pemerintah terus berupaya mencari kiat agar antrian tidak terlalu panjang,” jelasnya. (mkd/mkd)