Pada suatu hari, Kepala Kantor Bea Cukai menyambutnya di pintu keberangkatan Bandara Internasional Soekarno Hatta ketika Nasrullah akan berangkat ke luar negeri. Mencoba mengkonfirmasi langsung sekaligus menyelidiki kebenaran isu miring itu. Beberapa orang mengangkat sejumlah tas besar milik Nasrullah melewati scanner pemeriksaan tas kargo/ bagasi, sementara itu Nasrullah dan sang Kepala Kantor beramah-tamah.
Dengan sigap, beberapa staf Bea Cukai dan Imigrasi memeriksa identitas dan isi semua tas itu. Petugas hanya melihat tumpukan kitab suci Al Qur'an dalam tas-tas besar itu & tidak menemukan sesuatupun yang mencurigakan dalam tas Nasrullah. Pemeriksaan selesai dan semua berjalan lancar seperti biasa.
"Ya Mullah, saya sungguh tidak percaya bahwa Ulama besar seperti Anda dituduh sebagai penyelundup. Fitnah itu benar-benar keji" kata Kepala Kantor Bea Cukai kepada Nasrullah.
"Percayalah saudaraku, karena sesungguhnya setiap manusia diciptakan disertai sifat dengki dan serakah. Demikian juga setiap kejujuran, tentu membawa hikmah dan berkah" demikian jawab Nasrullah memberi nasihat.
Kepala Kantor Bea Cukai agak terkejut dan penasaran dengan jawaban sang Mullah. Terdiam sejenak, berpikir keras dan mengajukan pertanyaan lagi "Kalau memang demikian adanya, apa yang sesungguhnya Syeikh selundupkan?"
"Kitab suci" jawab Nasrullah
www.perpustakaan.kemenkeu.go.id