Dear Tuhan,
kabarku baik namun komponen kesendirianku makin memperburuk ilusiku. Engkau bahkan lebih tahu, bagaimana kegilaanku. Berbicara dengan cermin, menatap dinding kosong, cerita dengan mimpi, tanpa sisa seseorang untuk sekedar menyapaku. "Halo..!", tapi tidak ada lagi.
Aku terlihat asing. Mungkin mata-mata yang memandang berpikir begitu. Muka kusam tanpa senyum, kerudung berkecamuk dan rangkaian otak terbelit menahan selulit. Ini sakit.
Dear Allah, Bagaimana dengan makhluk asingku? Apakah masih banyak waktu buat aku menunggunya. Bahkan mencarinya begitu rawan mataku. Setidaknya Engkau memberiku teman sampai matiku. Teman yang sedia memberiku segelas penenang. Dan teman yang menemaniku pulang kepadaMU.
Sediakah Engkau berbagi padaku? Setidaknya bukan angin palsu yang menemaniku. Seiyanya Engkaulah kepastianku. Aku percaya akanMU, Ya Rabb..
Kuharap dia tidak lari, sebelum waktuku berakhir..
Aamiin