Lembaga pendidikan sejatinya memberikan pendidikan dan juga pengajaran bagi kalangan yang berada di dalamnya. Seperti sebuah keluarga, lembaga pendidikan seperti orang tua bagi kalangan yang dididik. Namun seiring perkembangan zaman, hubungan lembaga pendidikan dan peserta didiknya lebih seperti hubungan rekan bisnis, bahkan menurut saya pribadi hubungan keduanya terasa seperti penjajah dan yang dijajah. Peserta didik merupakan sumber pendapatan bagi lembaga pendidikan untuk terus mengokohkan posisinya bahkan untuk terus mengembangkan sayapnya tanpa memperdulikan nasib dan keadaan peserta didik, peserta didik dituntut memenuhi tanggung jawabnya namun lembaga pendidikan terkadang lalai dalam memberikan hak peserta didik. Keadaan ini didasari pada pengalaman pribadi saya yang juga dialami beberapa mahasiswa di salah satu swasta di kota Malang.