Namun, kita sering lupa akan tujuan akhir hidup kita. Apakah benar kita diciptakan hanya untuk mengumpulkan kekayaan dan meraih jabatan tinggi? Bukankah akhir yang sejati bukanlah apa yang bisa kita genggam di dunia ini, melainkan kedamaian di hadapan Sang Ilahi?
Di sini muncul pertanyaan: Apakah ini sekadar tipu muslihat dunia atau kuasa nafsu yang tak terkendali? Nafsu untuk diakui, dihormati, dan diangkat tinggi di hadapan manusia lain? Jika kita tidak waspada, kita bisa menjadi budak duniawi---terjebak dalam perlombaan tanpa akhir untuk mengejar kehormatan yang fana. Padahal, kebahagiaan sejati ada dalam hati yang lurus menuju kehidupan abadi, tanpa terjerat oleh jebakan dunia yang sementara.