Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Cerita Siang Bagi Rara

20 September 2019   16:49 Diperbarui: 20 September 2019   17:35 5 1
jo galetung pemuda biasa saja
umur sebaya tapi hidup paspasan
di kampung bukan apa-apa
tak banyak ide tak banyak protes
manggut-manggut yang dilakukan
tiap pertemuan kampung

jo galetung selalu ngiler
tiap liat kemewahan
nafsunya menanjak liat
cewek bening bersliweran
tapi tak punya modal
untuk raih itu semua
ia putar otak
ia peras pikir
ia kelimpungan mencari cara
untuk penuhi nafsu picisan

suatu ketika tengah ia melamun
berjalan di pinggir jalan
jo galetung merutuk keras
lantaran hampir terserempet truk
namun matanya terpana
melihat tulisan di bak truk belakang
'ku tunggu jandamu'
ia terkesiap dan minggir
terduduk di trotoar
jo galetung merenung
ia coba tunggu truk berikutnya
di awasi tulisan di bak truk lagi
'kau dan aku sudah menjadi kita,
 jangan lagi ada dia'
jo galethung tersenyum
ia punya hobi baru
:menunggu truk lewat

berbekal pelajaran dari bak truk
jo galetung kerap nginap di taman budaya
ngopi bareng penyair
ngibul sana sini
selfa selfi
pulang kampung dan mendadak penyair
setiap panggung sastra dilahapnya
setiap penyair besar
digantunginya
dan perempuan-perempuan bening
di dekatinya
'tak apa dikampung gak dianggap
 yang penting digilai cewek
 ngopi gratis
 dan tentu saja bisa ngutang
 di warung taman budaya'

predator bertopeng penyair
adalah ia!
...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun