[caption id="attachment_286488" align="alignleft" width="300" caption="Jangan mencemarkan nama baik saya!"][/caption] Teringat dulu ketika masih menjadi seorang mahasiswa. Ada salah satu dosen saya yang begitu konsisten dengan rasa gemasnya manakala melihat draft skripsi beberapa mahasiswanya ataupun skripsi yang sudah ditulis lengkap dan siap untuk diujikan pada sebuah sidang sarjana. Ada satu kata yang selalu membuat gigi beliau bergemelutuk geram:
merubah! Apa pasal? Menurut beliau, dalam struktur Bahasa Indonesia yang baku tidak ada
awalan kata mer-, tetapi yang ada adalah awalan kata
me-. Karenanya jika kita mengikuti tata cara penulisan yang baik dan benar, maka kata merubah ini kalau dipisahkan sesuai dengan awalan dan kata dasar akan menjadi
me-rubah. Jika demikian apa artinya merubah? Inilah kekeliruan yang sering terjadi dan sudah menasional, bahkan hingga di Kompasiana ini. Banyak sekali tulisan-tulisan yang menggunakan kata
merubah untuk menunjukkan bahwa telah terjadi sebuah perubahan. Dan sayapun jadi ketularan dengan dosen saya tersebut tiap kali melihat tulisan-tulisan yang salah kaprah ini, rasa gemas yang menggeram. Lalu yang benarnya yang mana? Yang benar adalah
mengubah, yang jika diuraikan menjadi
meng-u-bah. Silakan saja anda memasukkan dalam
Kamus Bahasa Indonesia Online untuk kata
merubah dan
mengubah dan buktikan sendiri hasilnya. Rubahpun yang seekor binatang berkeberatan dengan penggunaan namanya yang tidak sesuai pada tempatnya. Mudah-mudahan seekor rubah tidak akan mengajukan gugatan pencemaran nama baik. Salam
ubah! Sumber gambar
disini
KEMBALI KE ARTIKEL