" Beib dengerin!!!!Aku udah ga tahan lagi!!
Kenapa kamu selalu mengekangku?slalu saja melarangku!
Aku jg punya kehidupan!tidak melulu hrs menurutimu saja!
Tidak melulu hrs terkekang dalam kamar, menemanimu chat!
Cemburumu sudah sangat keterlaluan!
Aku sudah muak dengan semuanya!
Kamu tidak pernah mengerti bagaimana perasaanku!
AKU MUAK!!!!
Klik…tut tut tuuutt…telepon dimatikan begitu saja.
Hufftt…aku mengambil napas panjang.
Pacar alayku sedang kumat. Hanya dilarang untuk berkumpul dg gank-nya saja dia sudah teriak2 seolah2 besok sudah tidak akan ada hari lagi utk berkumpul. Padahal mereka berada di kantor yg sama. Yang setiap harinya juga bertemu. Menggelikan.
****
Kami sudah setahun lebih pacaran, long distance. Dia ada dikotanya dengan semua duanianya, sedangkan aku dsini dengan dunia kecilku sendiri.
Aku akui, aku memang egois, sangat egois. Karena keterbatasan kami, aku kadang mengikatnya, aku hanya ingin memilikinya sendiri.Tidak jarang kami ribut besar hanya karena masalah2 sepele saja. Namun selalu saja kami rujuk, karena rasa di hati kami tdk bisa dibohongi. Kami saling menyayangi. Itulah kekuatan yg menyatukan kami hingga bisa bertahan setahun ini.
****
Kemudian aku mengambil laptopku dan segera menulis sebuah email untuknya dg subject email : Sayang, setidaknya bacalah email ini sebelum kita benar2 mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan kita.
Sayang, kau bilang selama ini aku mengekangmu??Apakah benar itu yg kamu rasakan selama kita pacaran??Kamu terkekang dan merasa tdk nyaman dengan hubungan kita. Begitukah??