Sebelum terjadinya krisis finansial 2008, dengan Amerika Serikat sebagai pusat episentrum, sejatinya situasi perekonomian dunia telah diekspetasikan secara positif untuk masa-masa mendatang. Hal ini karena, pada dasarnya, sebelum krisis perekonomian dunia tengah diliputi situasi
boomingekonomi. Periode ekspansif tersebut ditandai dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia yang mencapai 4.7 persen pada lima tahun sebelum krisis meledak (2002-2007). Yang menjadi ironis, kondisi ekonomi yang tengah
booming inilah yang justru mendorong terjadinya krisis. Karena yakin dengan stabilitas ekonomi, pelaku pasar merasa leluasa untuk melakukan tindak spekulatif, yang akhirnya menciptakan pemanasan di dalam perekonomian.Â
KEMBALI KE ARTIKEL