Tantangan ini tentunya memerlukan sikap dan kebijakan yang tepat agar tidak terus menerus bergulir, sehingga kemudian menjadi konflik berkepanjangan dan akhirnya merugikan.
Salah satu konsep yang akhirnya melahirkan kebijakan guna merespons tantangan tersebut adalah integrasi sosial. Konsep ini merujuk pada upaya untuk membangun suatu kondisi kesatuan hidup bersama dari aneka satuan sistem sosial budaya, kelompok-kelompok etnis, dan kemasyarakatan untuk berinteraksi dan bekerjasama.
Contoh konkret dari manifestasi konsep integrasi sosial yang akhirnya menjadi sebuah kebijakan, bisa kita lihat dari kebijakan-kebijakan yang dirumuskan dan dipraktikkan oleh Pemerintah Kabupaten Puncak Papua.
Pelinus Balinal selaku Wakill Bupati Kabupaten Puncak Papua menegaskan bahwa Kabupaten Puncak Papua sebagai sebuah wilayah dengan banyak sekali suku dan ragam budaya, memerlukan sikap yang tepat agar segala ragam perbedaan itu menjadi anugerah, bukan musibah.
PENERAPAN INTEGRASI SOSIAL
Harus diakui bahwa sikap kita yang gagap terhadap perbedaan cenderung menjadi sebuah pranata konflik sosial. Pelinus menyebut, konflik berkepanjangan yang akhirnya meletus menjadi perang antar suku di Kabupaten Puncak Papua sebagai misal.
Dalam kondisi yang demikian, lanjut Pelinus, komitmen untuk terus memperjuangkan integrasi sosial, mutlak diperlukan.
Mewakili Pemkab Puncak Papua, Pelinus menyebut beberapa kegiatan yang diinisiasi oleh pihaknya demi terintegrasinya masyarakat atau suku-suku yang ada di Puncak Papua.
Terbaru, Pemkab Puncak Papua mengadakan kegiatan upacara perdamaian di Timika (Kwamkinarama). Dalam kegiatan tersebut, Pemkab Puncak Papua juga memberikan bantuan dana kepada setiap kelompok keluarga yang tengah menghadapi persiapan pengumpulan dana penyelesaian pembayaran kepala dan perdamaian.
"Bantuan yang diberikan oleh Pemkab Puncak Papua ini, adalah bentuk keseriusan kami dalam melawan segala bentuk konflik yang ada di tanah Puncak. Lebih-lebih konflik tersebut mengancam jiwa masyarakat seperti konflik antar suku yang selama ini terjadi," tutur Pelinus, Minggu (02/10/2022).
Upaya untuk terus menerapkan integrasi sosial, menurut Pelinus, semata-mata hanya untuk menciptakan Kabupaten Puncak Papua yang damai dan aman.
Dia berharap agar dengan diadakannya kegiatan-kegiatan seperti pertemuan antar suku serta bantuan terhadap masing-masing suku, mampu mendorong masyarakat untuk menghentikan konflik dan perang, sehingga nantinya perdamaian dan persahabatan bisa terajut kembali.