Pagi-pagi sekali, aku menunggu seseorang di depan sebuah rumah, dan di balik sebuah pohon besar yang tumbuh di depan rumah tersebut. Mungkin, lebih tepatnya bersembunyi. Di depan rumah tersebut, sudah kutaruh bunga mawar dan sepucuk surat untuk seorang wanita pujaan hatiku, yang bernama Maria.