Fenomena
slow living muncul sebagai respons terhadap gaya hidup modern yang serba cepat dan penuh tekanan. Dalam masyarakat yang semakin terhubung dan produktif, banyak individu merasa terjebak dalam siklus kesibukan tanpa henti, yang sering kali menyebabkan stres, kelelahan, dan kurangnya kepuasan hidup.
Slow living menawarkan alternatif dengan berfokus pada pengurangan kecepatan dalam aktivitas sehari-hari untuk menikmati kehidupan dengan lebih sadar dan penuh perhatian. Konsep ini mengajak orang untuk memperlambat ritme hidup mereka, menikmati setiap momen, dan menyelaraskan diri dengan kebutuhan pribadi serta ritme alam.
KEMBALI KE ARTIKEL