Seiring dengan berkembangnya negara indonesia, berkembang juga dunia ke-perpustaka-an kita. perkembangan tersebut adalah dengan mewujudkan sebuah fenomena pergeseran paradigma, dari perpustakaan konvensional kepada perpustakaan kontemporer. perpustakaan yang dikatakan kontemporer adalah sebuah perpustakaan yang mengikuti perkembangan zaman, baik dari segi kegiatan teknis maupun segi kegiatan strategis. hal tersebut juga, didukung dengan tujuan dari mendirikan sebuah perpustakaan yaitu memeberikan kepuasan kepada pengguna, yah kepuasan "serba mudah" tersebut.
dengan perkembangan perpustakaan terhadap teknologi tersebut, sedikit demi sedikit hal -hal yang berbau konvensional ditinggalkan oleh perpustakaan. seprti, dimulainya mengotomatisasikan kegiatan-kegiatan teknis perpustakaan, megotomatiskan kegaitan-kegiatan prosedural perpustakaan, lalu hingga membuat standarisasi peng-kataloga-an yang dibuat berdasarakna konsep teknologi ini, yang lebih dikenal sekarang adalah RDA (Â Resource Description Access ). konsep ini muncul, dikarenakan latar belakang katalog-katalog kartu itu sudah harus diganti dengan katalog-katalog digital.
RDA sendiri dirancang untuk sebuah produk online ( katalog online ) yang digunakan dalam lingkungan web, yang bercirikan :
- Disesuaikan dengan Functional Requirements for Bibliographic Records (FRBR) dari IFLA dan model data baru yang relevan.
- Petunjuk untuk pencatatan data akan disajikan terpisah dari petunjuk untuk tampilan data, supaya terjadi fleksibilitas yang lebih besar untuk cantuman yang digunakan di pelbagai lingkungan online.
- Tata letak dan format lebih ramah terhadap pengguna (user-friendly), dengan petunjuk yang ditulis dalam bahasa Inggris yang sederhana (maksudnya: tanpa terminologi yang hanya dimengerti oleh kalangan pustakawan), sehingga peraturan ini dapat dengan mudah dipakai di luar dunia perpustakaan.