Masyarakat di desa yang memiliki jumlah penduduk 1000 lebih ini masih berharap dari sumber mata air alam yang kini mulai berkurang debitnya. Imbasnya, untuk mendapatkan satu jeriken air bersih, masyarakat diharuskan untuk mengantre beberapa jam lamanya. Bahkan di antaranya sudah harus bangun pagi-pagi untuk berjaga di sumber mata air yang ada di desa tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL