Jambi 21/3. Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kembali dinodai oleh perilaku kadernya yang cenderung sembrono dalam menggunakan Fasilitas Negara untuk kepentingan partai, contoh semrawutnya mental kader partai berlogo banteng ini terlihat kembali pada saat Pemilukada Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Kader partai diketahui menggunakan kantor kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo untuk konsolidasi pemenangan calon kepala daerah tingkat II pasangan Yopi-Sapto atau kandidat nomor urut 3 (tiga). Lantas, sekian banyaknya warga yang menyaksikan secara langsung kenyataan ini bertanya-tanya, "Apakah kenyataan ini sudah diketahui oleh Megawati Soekarno Putri, Selaku ketua umum partai PDIP?, dan apakah di garis perjuangan partai PDIP membenarkan penggunaan fasilitas negara untuk urusan internal Partai?", inilah pertanyaan yang menghantui warga kabupaten Tebo khususnya kecamatan VII Koto, karena pengurus partai PDIP di tingkat kecamatan dan kabupaten Tebo selalu menghindar dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, bahkan usman, salah seorang kader partai menjelaskan bahwa "penggunaan kantor camat ini sudah melalui petunjuk dari pengurus partai tingkat Provinsi". Ketika hal ini di konfirmasi kepada Edi Purwanto, selaku sekretaris DPD I PDIP Provinsi Jambi membenarkan temuan tersebut, Menurutnya "hal ini sudah sejalan dengan garis perjuangan PDIP, Fasilitas Negara seperti kantor-kantor itu dibangun oleh uang rakyat, lha kader PDIP itukan rakyat juga, saya rasa ini sangat clear dan tidak ada yang perlu dipersoalkan". Ujarnya. Ketika di konfirmasi kepada Romy, camat VII Koto membenarkan bahwa kantor yang dibawahinya itu digunakan oleh partai PDIP untuk kepentingan partai tersebut dalam pemenangan salah satu pasangan pemilukada, menurutnya ini sikap netral darinya kepada semua pasangan calon pemilukada di kabupaten Tebo.
KEMBALI KE ARTIKEL