waktu mengalir
seperti sungai-sungai
dan manusia mengisinya
dengan tempayan-
tempayan yang
mereka punya:
dengan suka-suka—
dengan brutalnya
namun manusia
banyak merasakan
kehilangan:
kata-kata tuannya sudah
tak lagi indah
yang oleh karenanya
semua bisa dipulihkan;
pun bisa dibinasakan
Tuhan menyaksikan
dengan mimik datar.
— KK