disaat ada seseorang yang mendoakanmu—yang sesak melihatmu
dalam sepi menahan isak.
Ia diam-diam melipat dengan baik
rasa sunyinya
menahan sekuat tenaga agar tetap
pada tempatnya.
Ada yang sibuk mengobral cinta
ada yang tak lelah bermuram durja
di lain kisah ada yang bersemangat
mendadu rasa getir demi kesenangan
namun, ia sendiri tak cukup berani
membagi bahagianya—
bersamamu
menyusuri lekuk bulat
binar indah kedua bola matamu.
Di ujung lelahnya setiap hari, tak lupa ia selipkan dua tanya: apa kabarmu hari ini, sayang?; sudah berapa banyak persimpangan hati kau lewati?
—KK