Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Artikel Utama

[Kartini RTC] Rini

20 April 2015   01:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:54 64 13
katedrarajawen no 33

"Maaf, Bu. Rini tidak bisa memenuhi keinginan Ibu, agar aku menikah dulu. Selepas SMU ini Rini mau melanjutkan kuliah. Rini menegaskan sikapnya.
"Tapi, Ibu sudah tak sanggup lagi membiayai kamu, Rin!" Bu Mina memelas. "Lebih baik kamu menikah dengan Amir. Lagipula menikah itukartini ibadah loh." Bu Mina masih berharap Rini berubah pikiran.
Rini menghela nafas dalam-dalam. "Bu, ibadah itu bukan hanya menikah. Dalam usia Rini yang masih mudah banyak hal yang bisa Rini lakukan sebagai ibadah. Rini masih ingin sekolah tinggi, agar kelak ilmunya bermanfaat sebagai ibadah. Toh nanti Rini juga akan menikah memberikan ibu cucu. Tapi tidak sekarang ya., Bu."
Di ruang tamu yang sederhana itu. Bu Mina tak bisa memaksakan lagi karena ia tahu bagaimana sifat Rini yang keras seperti ayahnya yang sudah meninggal setahun yang lalu.
"Bu, percayalah, pada waktunya Rini akan membuat Ibu bangga daripada sekadar kebanggaan dengan melahirkan cucu untuk Ibu." Rini tersenyum sambil memeluk tubuh ibunya yang sudah mulai menua yang dibalut dengan pakaian sederhana.
"Iya, Nak. Ibu percaya dan akan selalu berdoa yang terbaik untukmu."
"Amin, terima kasih, Bu."
Bu Mina tersenyum memeluk erat Rini. Diam-diam hadir kebanggaan akan tekad putrinya untuk menjadi wanita yang berguna bagi sesamanya.
"Rini ingin kuliah ambil jurusan sastra dan nanti berkarya melalui tulisan-tulisan Rini ingin menginspirasi para wanita. Bukan hanya itu, Rini juga ingin turun langsung membantu para wanita di desa-desa, agar lebih terbuka pikirannya. Itulah cita-cita Rini, Bu."
Senja yang mulai memerah di ufuk sana turut membuat mata Bu Mina ikut memerah pula.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun