Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Kita Tidak Pantas Mengatakan Apa yang Tidak Kita Suka Sebagai Hal yang Jelek

20 Februari 2013   11:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:00 236 1
Tanpa sadar kita suka diskriminatif dalam menilai segala sesuatu. Kita acapkali menganggap segala hal yang tidak kita sukai sebagai tidak baik.

Misalnya saya adalah penyuka warga biru, kuning, dan orange. Ketika saya membeli baju, warna yang saya pilih tidak jauh dari warna itu.

Warna yang paling tidak saya adalah warna coklat. Saya pikir itu warna yang jelek. Nah, suatu waktu saya dibelikan baju berwarna coklat.

Melihat baju itu suasana hati langsung tidak bergairah. Lantas ceritanya ngambek dan tidak memakainya. Saya bilang,"Baju warnanya jelek begitu dibeli!" lanjut lagi,"Kok kamu gak ngerti selera saya, Mi?! Saya kan paling gak suka warna begituan."

Belakangan saya menyesali apa yang saya katakan. Menyesal memang selalu datang belakangan. Pasti itu.

Kemudian malah saya termakan omongan sendiri. Karena baju yang berwarna coklat yang saya katakan jelek itu selama lima tahun lebih masih saya pakai. Sampai bagian ketiaknya sudah sobek pun masih terasa nyaman.

Itu bukan hal penting yang ingin saya katakan. Tapi ada satu penyadaran bagi saya. Bahwa ketika saya tidak menyukai warna coklat. Bukan berarti warna coklat itu tidak bagus.

Saya harus katakan itu sikap yang naif dan arogan. Tentu saya warna coklat merupakan warna yang bagus. Sebab di dunia ini pasti banyak orang yang menyukai warna coklat. Menganggap warna coklat paling indah dan bagus.

Sama halnya juga, saya paling 'benci' baca novel. Tentu tidak adil apabila saya mengatakan bahwa novel itu tidak bagus dijadikan bahan bacaan. Seperti kita sudah paham, penggemar novel itu sedemikian banyak.

Intinya adalah bahwa apa yang tidak kita suka lakukan bukan berarti itu merupakan sesuatu yang jelek, sehingga ketika ada yang melakukan tidak pantas kita menganggap itu sebagai kebodohan.

Misalnya, karena kita tidak respek pada permainan sepak bola. Lalu dengan semena-mena kita menilai mereka yang suka menonton bola itu sebagai orang yang bodoh. Kita menertawakan tanpa perlu merasa bersalah.

Pernah seorang kawan berbisik pada temannya setelah sekian lama baru bertemu,"Bro, kamu gak salah? Emang gak ada wanita lain lagi di dunia ini yang lebih pantas dijadikan bini?"

Kawan ini berkata demikian karena melihat istri temannya itu seorang wanita bertubuh super dan wajah yang tidak memikat.

Temannya dengan santai menjawab,"Kamu tahu, wanita yang sekarang menjadi istriku itu adalah wanita yang paling baik dan cantik di dunia ini selain ibuku! Karena ia memberikan kebahagiaan dan ketenangan hidup setiap hari bagiku. Dan ini adalah keberuntungan."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun