Tidak punya komputer atau laptop pun bisa. Dengan ponsel di tangan saja bisa langsung membuat tulisan. Selesai, tinggal dipublikasi ke blog dan bisa langsung dinikmati pembaca.
Apakah cuma itu modalnya?
Tentu tidak sesederhana itu, kawan! Untuk menghasilkan sebuah tulisan dan menarik tentu dibutuhkan modal lebih dari itu.
Jelas dibutuhkan modal ilmu dan pengetahuan. Dengan keadaan kita saat ini masing-masing pasti sudah memilikinya.
Namun sebagai seorang penulis di blog publik atau media sosial. Mau tidak mau kita mesti memiliki ilmu dan pengetahuan yang lebih. Semaksimal mungkin yang bisa kita pelajari. Lain halnya bila hanya menulis di diari.
BANYAK MEMBACA
Selama ini yang sering saya baca semua teori menulis menganjurkan agar banyak membaca. Ini sudah pasti.
Seorang Gde Prama yang sudah menulis puluhan buku saja. Menu hariannya adalah wajib membaca buku, koran, atau majalah.
Karena semua media itu merupakan sumber pengetahuan dan inspirasi. Dengan membaca bukan hanya menambah pengetahuan. Tetapi dapat memancing dan memotivasi ide dan gairah menulis agar terjaga.
Pada perkembangan saat ini, sumber bacaan bukan hanya media buku, koran, dan majalah. Tetapi begitu banyak tersedia sumber bacaan di media online. Jadi buka internet jangan hanya lihat-lihat gambar yang bening-bening saja.
Membaca bukan hanya yang teetulis. Tetapi membaca yang tidak tertulis pun sangat penting.
Membaca hal-hal yang terjadi di sekitar kita merupakan sumber inspirasi yang tiada habis.
Karena itu selalu buka mata dan hati untuk membaca apa yang terjadi di sekitar sebagai pembelajaran hidup. Lalu tuangkan dalam bentuk tulisan.
BANYAK MENDENGAR
Mendengar termasuk salah satu modal menulis yang tak kalah penting.
Kalau membaca terus, mungkin kita bisa jenuh. Diselingi dengar mendengar radio bisa menjadi alternatif.
Pilihlah stasiun radio yang bisa menjadi sumber inspirasi yang baik. Pas Fm dan Smart Fm misalnya.
Selain itu buka mata dan hati. Buka lebar-lebar juga telinga untuk mendengar pembicaraan-pembicaraan _tentu yang positif dalam hal ini_ dalam kehidupan keseharian kita.
Karena dari percakapan sehari-hari. Tak jarang melahir ide-ide besar untuk menulis.
REFLEKSI DIRI
Merenung dan merefleksikan pengalaman hidup dalam kesunyian. Berbicara dari hati ke hati dengan diri sendiri. Bisa jadi akan menjadi modal tulisan yang kaya makna.
Mudah dan tanpa mengeluarkan biaya bisa mendapatkan sumber inspirasi yang kaya.
Sebagai seorang penulis, sering-sering merenung dalam kesunyian niscaya membuat kita semakin matang dalam menulis.
KEBIJAKSANAAN
Ups, jangan jadikan lelucon soal kebijaksanaan ini. Karena kebijaksanaan adalah modal yang sangat penting dalam menulis.
Hal yang terberat adalah ketika seorang penulis menentukan apa yang seharusnya ia tulis.
Bagaimana memilih kata-kata yang baik dan benar. Semua itu dibutuhkan pertimbangan.
Dalam situasi itu, maka kearifan sangat berperan untuk membedakan layak atau tidak.
Jangan karena atas kebebasan. Lalu kita menggunakan sebebas-bebasnya menulis apa saja. Kekonyolan, kebencian, fitnah, dan teman-temannya.
Dalam hal ini, tentu tingkat kebijaksanaan seseorang berbeda-beda. Untuk sebuah kasus menurut kita benar dan layak ditulis. Tetapi menurut sudut pandang kebijaksanaan orang lain belum tentu benar dan layak.
Disinilah pentingnya introspeksi diri dan merefleksikab kembali apa yang telah terjadi.
KEMAUAN dan KECINTAAN
Dari semua modal yang ada, sejatinya kemauan dan kecintaan akan dunia menulis adalah modal awal yang paling penting. Menurut saya modal inilah yang harus terus dipelihara.
Karena dengan segala modal yang komplit untuk menulis, tanpa adanya kemauan dan kecintaan menulis. Semuanya tidak berarti apa-apa