Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Bila Tidak Mau Ada Panas dan Dingin, Carilah Tempat yang Tiada Panas dan Dingin!

20 November 2012   02:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:02 232 6
Adakah di dunia ini tempat yang tidak memiliki panas dan dingin? Adakah manusia yang hidup di dunia tidak memiliki kegembiraan sekaligus kesedihan?

Selama manusia mempunyai keegoan, maka akan merasakan panas dan dingin itu. Merasakan kegembiraan dan kesedihan.

Tidak masalah. Yang menjadi masalah adalah kita selalu mengeluhkan rasa panas dan dingin. Menerima kegembiraan dan mempermasalahkan kesedihan.

Seorang murid bertanya pada Sang Guru,"Guru, bagaimana menghindari ketika panas dan dingin itu datang?"

Dengan kalem Sang Guru menjawab,"Mengapa tidak mencari tempat yang tidak ada panas dan dingin?"

Murid terpana dengan jawaban Sang Guru. Dengan lugu ia bertanya,"Guru, memang ada tempat yang tiada panas dan dingin?"

Sang Guru tersenyum dan menjawab,"Ada. Tempatnya ada di daalm dirimu sendiri. Ketika panas, egomu mati sampai kekeringan. Pada saat dingin egomu mati kedinginan."

Sang murid tampak terbengong-bengong dan berusaha memahami perkataan Sang Guru. Tapi saya percaya yang membaca tulisan ini tidak ada yang sampai melongo ikut bengong.

Mencari tempat yang tiada panas dan dingin di dunia ini adalah mustahil. Karena dunia memang akan selalu memiliki kedua unsur itu.

Bagi mereka yang mengerti dan keegoannya mulai terkikis, akan menerima rasa panas dan dingin itu apa adanya. Tidak menolak dan mengeluhkannya.

Tetapi bagi kita yang masih dengan besarnya ego, panas dan dingin paling sering dan asyik untuk dikeluhkan.

Ketika panas dan menyengat. Tiba-tiba AC di ruangan kerja mati. Apa yang terjadi?

Sebaliknya pada saat hujan dan kita bekerja di ruangan ber-AC. Tapi lupa membawa baju dingin. Apa yang kita lakukan?

Berkeluh-kesah dan menyalahkan atau bahkan mengumpat adalah hal yang kita pikir wajar untuk dilakukan.

Bagi yang sudah terlatih mengelola keegoan yang ada di dalam dirinya. Seperti kata Sang Guru, saat dingin ego dimatikan sampai kedinginan sehingga tidak merasakan dingin itu lagi.

Begitu pun ketika panas, matikan ego sampai kekeringan, sehingga akan merasakan damai walau bulir-bulir keringatan bercucuran.

Pada intinya, bukan suasana luar yang mempengaruhi hidup kita yang membuat kita mengeluh sepanjang waktu.

Tetapi bagaimana menguasai keadaan luar dan mendamaikannya dengan hati yang terlatih, sehingga hidup ini menjadi nyaman dan indah.
# Untuk mahir dalam suatu bidang, kita harus berlatih dengan tekun. Begitu juga dengan hati. Bila kita ingin hati damai dan bisa mengelola keadaan, maka kita harus melatihnya terus-menerus.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun