Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Kompasiana Error: Tidak Mau Dipikirkan, Tapi Pusing Bikin Kepala

15 Oktober 2012   09:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:49 89 4
Berkompasiana itu sebenarnya hanyalah urusan dunia maya. Tetapi kenapa bisa nyata-nyata bikin pusing kepala dan sampai terkena gangguan kejiwaan?

Gara-gara Kompasiana susah diakses sejak Jumat, 12 Oktober 2012, muncul berbagai keluhan dan protes melalui tulisan.

Kemungkinan besar ada juga yang marah-marah mengumpat sampai banting-banting gelas dan menggebrak meja.

Bisa jadi ada juga yang mengalami gangguan tidur dan acuh pada pasangan di sebelahnya.

Karena seharian tak bisa membuka Kompasiana untuk mengirim tulisan atau berkomentar di lapak penulisan kesayangannya.

Bagaimana saudara-saudara?

Sebenarnya saya ingin ikut berkeluh kesah. Tapi takut nanti dibilang tak tahu diri. Sudah numpang gratis saja pakai mengeluh segala.

Memangnya Kompasiana punya bapakmu, sehingga banyak tingkah segala?!

Nah, kalau ditodong pertanyaan begitu, mati gaya dong saya?

Lagian yang punya kuasa kan yang punya Kompasiana. Suka-sukalah yang punya. Mau error seminggu atau sebulan. Kagak usah ente pikirin.

Iya juga sih. Tapi giliran kalau saya komentar: Kompasiana mau error atau tutup emang gua pikirin?!

Pasti saya dicap tidak merasa memiliki dan tak tahu diuntung serta tidak berterima kasih.

Ya ampun, salah lagi!

Memang kalau jadi anggota atau bukan siapa-siapa selalu jadi serba salah. Mengeluh???

Saya tidak tahu, apakah pengelola Kompasiana ada mrnyadari kekacauan yang akan terjadi. Efeknya terhadap pada kompasianers yang begitu setia mengunjungi dan menulis setiap harinya.

Atau hanya akan bertanya: Emang kalau Kompasiana error masalah buat loe?

Nanti-nanti juga pada memuji lagi setelah selesai berbenah.

Sejujurnya saya sudah terlalu familiar xengan error yang terjadi. Tidak mau terlalu memikirkan. Tapi kali ini benar-benar bikin pusing kepala.

Sebab ada tulisan saya yang beranak cucu. Bikin malu saja. Apa masalahnya?

Masalahnya tidak bisa dihapus dan tidak bisa diedit, sehingga satu tulisan ada yang sampai sembilan kali publish. Hebat, kan?!

Dulu pernah tulisan saya dua kali terpublish saja sama Admin sudah dianggap sebagai kecurangan untuk memperbanyak tulisan.

Lah, ini sembilan kali!!! Apa kata dunia???

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun