Ketiganya diutus pasti memiliki misinya masing-masing sesuai dengan perannya.
Tidak heran ketiganya menjadi sosok yang spesial dan dikenal luas di Kompasiana pada masanya.
Tiga dewa itu adalah:
1. Revangga Dewa Putra (www.kompasiana.com/revangga_putra) bergabung sejak 13 Mei 2010
Dewa yang satu ini merupakan kompasianer penyebar virus narsisme dan kegilaan di Kompasiana. Dewa ini baru saja menciptakan rekor dengan 16 tulisan sehari.
Revangga Dewa Putra merupakan sosok dewa yang tanpa ragu mengaku gila dan penyebar faham narsisme.
Tak heran Dewa Putra bisa menjadi kompasianer yang tahan banting di panggung Kompasiana yang keras dan kadang kejam.
2. Dewa Klasik Alexander (www.kompasiana.com/dewaklasik) bergabung sejak 20 Mei 2010.
Dewa Alexander boleh jadi merupakan kompasianer fenomenal pada jamannya. Dewa ini adalah penyebar virus cinta kasih dalam karya-karya fiksinya.
Tulisan-tulisannya selalu laris bak kacang goreng. Karena pasti mencapai ribuan bahkan ratusan ribu klik.
Seperti umumnya bila menjadi sosok yang terkenal. Sudah pasti akan menjadi incaran wartawan infotainment. Itulah yang terjadi pada Dewa Alexander.
Gosip dan serangan akhirnya membuat Dewa Alex harus meninggalkan Kompasiana. Karena tidak nyaman lagi baginya. Hal ini pernah dikeluhkan kepada saya.
Walaupun saya sudah berusaha menguatkan dan membela. Tiada berdaya juga.
3. Dewa Gilang (www.kompasiana.com/
dewagilang98) bergabung sejak 26 April 2012.
Dewa Gilang yang katanya masih bau kencur dan ASI adalah dewa yang baru turun dari kahyangan (khayalan kali ya?!)
Awalnya ingin memperbaiki kondisi sepak bola Indonesia dengan membawa panji PSSI. Tak tahunya malah membawa-bawa pemikiran Gus Dur, Kang Jalal, dan Syah.
Karena mengusung topik agama yang sensitif Dewa Gilang cepat melejit. Ada yang puja, ada pula yang hina.
Tak heran kemudian keberadaannya diobok-obok dan dipertanyakan. Dewa Gilang bak selebritis yang mendadak ngetop dan menjadi buruan wartawan infotainment.
Bagaimana pun tak dipungkiri ketiga dewa yang bergentayangan telah memberi warna tersendiri bagi Kompasiana. Apapun sepak terjang mereka.
Namun ada satu fakta yang tak dapat dipungkiri. Ketiga dewa ini menjadi fansnya bagi seorang Raja Wen. Heran, mau-maunya!