Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Si Dede Kesurupan Mr. Bean

13 Juni 2012   01:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:03 202 4
Entah mengapa Si Dede suka menonton film yang berbau horor. Pokoknya yang ada bau-bau pocong, kuntilanak, dan sejenisnya.

Saat saya sedang membaca Kompas cetak edisi Sabtu, (9/6). Si Dede yang berada di samping meminta lembaran yang memuat iklan film pekan ini.

Si Dede langsung tertarik dengan judul "Mr. Bean Kesurupan Depe". "Papi, ini ada film mister Bean. Besok kita nonton ya?!"

"Buat apa sih nonton film begituan, De? Lagian yang main mister Bean palsu kok!" saya tidak setuju atas keinginan Si Dede.

"Plis ya, Pi. Besok kita nonton ya. Dede gak minta apa-apa lagi kok." Si Dede memohon.

"Ngapain sih nonton film begituan? Mendingan juga makan!" istri juga menyatakan ketidaksetujuannya.

"Tapi Dede senang. Gak apa sih." keras kepalanya Si Dede kambuh.

"Daripada nonton mendingan kita ke Gramedia baca-baca buku." saya memberikan alternatif.

"Ya, udah. Kita nonton dulu. Habis itu baru ke Gramedia. Boleh, kan, Pi?" wah, Si Dede tidak mau kalah memberikan usulannya.

Saya tidak mau berdebat lagi."Kita lihat aja besok deh."

Keesokannya Si Dede menagih kembali,"Pi, jadi kan kita nonton mister Bean?"

"Ke Gramedia aja deh. Nanti Dede boleh beli buku." rayu saya.

"Pokoknya Dede mau nonton mister Bean. Itung-itung hadiah liburan buat Dede. Lagian emang Dede udah lama gak nonton." Si Dede pada pendiriannya.

Akhirnya kami sepakat berangkat ke mall terdekat di mana biasa Si Dede nonton dan ada Gramedianya.

Saya berpikir keras. Bagaimana caranya untuk meluluhkan hati Si Dede agar keinginan menonton Mr. Bean palsu lenyap.

"Dedeee...gak usah nonton ya. Film begituan gak ada manfaatnya. Bikin bodoh. Emang Dede mau jadi orang bodoh? Kan Dede anak pintar! Nah, anak pintar itu harusnya banyak baca buku. Makanya kita ke Gramedia aja."

Ternyata Si Dede akhirnya luluh juga hatinya. Mungkin sudah tidak kesurupan lagi. "Ya udah. Terserah Papi aja deh."

Asyik kalau begitu ha ha ha .... Kan terserah Papi. Ujung-ujungnya Si Dede cuma baca-baca. Tidak beli. Yang mau dibeli bukunya mahal sih. Akhirnya Si Dede malah beli celengan. Ya, cuma celengan seharga cebanan (sepuluh ribuan).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun