Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Gedung DPR Produk Preman Berdasi?

8 Mei 2012   13:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:32 236 0
Marzuki Alie, Ketua DPR-RI di Universitas
 Indonesia, Depok, Senin, 7 Mei
2012, menyatakan, bahwa koruptor adalah orang-orang pintar. Mereka merupakan produk perguruan tingi negeri terkemuka.

Marzuki menyebutkan dua nama, UI dan UGM sebagai penghasil orang-orang pintar yang kelak menjadi koruptor.

Seperti biasa. Pernyataan Bapak Ketua selalu menimbulkan kontroversi. Membuat gerah kalangan yang disebut.

Kalau para lulusan UI dan UGM setelah menjadi pejabat lalu menjadi koruptor. Apakah tempat mereka kuliah harus disalahkan?

Ini sama halnya seperti mengatakan, ketika seorang muslim menjadi koruptor. Lalu agamanya yang disalahkan. Tentu tidak demikian, bukan?

Perbuatan korupsi adalah tanggung jawab koruptornya sendiri. Tidak ada hubungan dengan instansi di mana ia belajar. Karena di pendidikan manapun tidak diajarkan untuk menjadi koruptor.

Lalu, bagaimana kalau saya mengatakan, bahwa Gedung DPR memproduk preman berdasi atau merupakan sarang preman berdasi?

Bisa-bisa ada yang kebakaran jenggot dan tersinggung. Karena memang tidak semua anggota DPR berperilaku seperti preman berdasi.

Namun salut juga dengan kecuekan para wakil rakyat kita. Walau dikritik sampai dihujat tetap tidak terpengaruh. Tidak protes atau menuntut pihak-pihak yang menyatakan, bahwa Gedung DPR yang di Senayan adalah sarang preman berdasi.

Saya tidak tahu apa sebabnya. Entah karena menerima dengan ikhlas atau memang sudah kebal dengan segala macam hujatan media dan masyarakat.

Sebenarnya kalau mau jujur. Tak dipungkiri orang-orang terhormat di Gedung DPR yang berpenampilan bersih dan berdasi tidak sedikit berperilaku preman. Istilahnya preman berdasi.

Kelihatannya baik dan terhormat. Tetapi secara diam-diam merampok uang rakyatnya. Kelihatan membela rakyat. Tetapi membela yang berani memberi uang lebih banyak.

Praktek-praktek kotor para polisi di Senayan yang sudah layaknya preman. Apakah tidak diketahui ketuanya? Tahu tapi tidak mau tahu? Atau pura-pura tidak tahu?

Ini seharusnya yang dibenahi Pak Marzuki sebagai Ketua DPR saat ini. Bukannya mengeluarkan statemen tentang perguruan tinggi sebagai tempat melahirkan koruptor.

Tapi sudahlah. Yang namanya seorang ketua. Suka-sukanyalah mau bicara apa. Termasuk juga saya mau suka-suka menulis yang disuka. Asalkan dapat dipertanggung jawabkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun