Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Hanya Itukah Teori Menulis?

28 April 2012   17:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:59 270 1
10 Rahasia Menulis; Menulis Itu Mudah; Rahasia Menulis Buku; Bagaimana Menjadi Penulis Best Seller; 7 Langkah Menjadi Penulis Hebat; Bagaimana Menjadi Penulis yang Kaya; Menulis Membuat Aku Terkenal; 1001 Cara Mudah untuk Menulis; apa lagi ya?!

Beberapa kalimat di atas itu umumnya yang selalu dikampanyekan oleh para penulis terkenal dan hebat atau dijadikan judul buku atau tulisan.

Saya tidak tahu. Apakah kalimat-kalimat tersebut bertujuan untuk memotivasi atau sekadar iming-iming.

Tetapi saya memahami seakan-akan menulis itu tak jauh dari materi, buku, terkenal, dan kehebatan.

Apakah itu yang paling utama dari tujuan kita menulis?

Apakah tujuan utama kita menulis tak bisa dilepaskan dari materi, buku, terkenal, dan menjadi hebat?

Kebetulan selama menulis saya belum pernah menulis tentang hal-hal di atas. Karena sudah begitu banyak penulis hebat yang membahasnya. Lagi pula ilmu saya belum sampai.

Sebenarnya saya rindu motivasi-motivasi menulis yang lebih mencerahkan. Misalnya: Bagaimana Menjadi Penulis yang Bahagia; Langkah-Langkah Menjadi Penulis yang Ikhlas; Menikmati Proses Menulis; Dengan Menulis untuk Memperkaya Jiwa; Menulis Itu Jalan yang Mulia; Menyampaikan Suara Tuhan dengan Menulis; dan.....

Dengan demikian menulis itu bukan hanya semata-mata menyerempet ke materi, buku, dan terkenal.

Mestinya ada tujuan yang lebih dari itu. Dengan kata lain justru materi dan buku adalah bonus dari kegiatan menulis.

Karena tujuannya menulis hanya berkutat pada materi, buku, dan menjadi terkenal. Tidak sedikit membuat seorang penulis kehilangan idealisme dan jati diri.

Melupakan tujuannya yang lebih tinggi tatkala memulai menjadi seorang penulis.

Pada akhirnya menulis bukan lagi sesuatu yang nikmat dan membahagiakan. Alih-alih menumbuhkembangkan jiwanya, justru semakin membunuh kesejatian jiwanya.

Jangankan untuk materi yang sudah menjadi segalanya. Demi untuk dikenal dan aktual saja tidak sedikit yang melakukan kecurangan. Mungkin saya termasuk salah satunya.

Sebenarnya untuk menjadi penulis yang bisa menikmati setiap proses menulis tidak perlu teori yang muluk-muluk. Cukup nikmati saja! Gampang; kan?

Caranya?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun