Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Menjelekkan Orang Lain

25 April 2012   13:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:07 701 2
"Sembunyikan kejelekan dan tonjolkan kebaikan orang lain." Ini moto hidup yang selalu disampaikan para guru yang bijak.

Penyakit manusia dari dahulu kala sampai sekarang telah ada salah satunya ada suka menjelekkan orang lain dan menyembunyikan kebaikannya.

Kita selalu saja tergoda untuk berbicara atau menyampaikan keburukan seseorang kepada orang-orang di sekitar.

Secara terang-terangan atau diam-diam dari mulut ke mulut. Entahlah mengapa keburukannya yang lebih menjadi bahan pembicaraan?

Apakah karena rasa iri dan kebusukan hati kita? Padahal tiada kebaikan yang akan kita peroleh dengan menyebar keburukan orang lain. Kalau menerima keburukan itu sudah pasti.

Sebaliknya sesuatu yang bermanfaat baik dengan menyebarkan kebaikan orang lain. Malah kita menganggapnya sebagai hal yang munafik.

Membicarakan kebaikan orang lain demi untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain. Jelas hal yang membawa kebaikan. Entah mengapa kita engan melakukannya.

Kebaikan dan keburukan itulah yang selalu terdapat dalam diri seorang manusia.

Semua tergantung sudut pandang kita ketika menilai seseorang. Bil kita lebih fokus pada sisi buruknya, maka buruklah seluruhnya. Karena

kita menutup mata untuk melihat dari sisi baiknya.

Bila demikian. Apa yang terjadi di dalam diri kita? Kita telah menyemai benih-benih kepicikan, kebencian, dan permusuhan tanpa kita sadari.

Pada akhirnya tumbuh subur, sehingga sifat dalam perilaku kita. Kita menjadi picik hanya mau menilai tapi tidak mau dinilai.
Orang-orang yang tidak sepaham atau berbeda akan kita benci dan musuhi.

Tanpa kita sadari, perilaku kita yang suka membicarakan dan menyebarkan keburukan orang lain. Secara tidak langsung telah menunjukkan dengan jelas keburukan diri kita sendiri. Bahkan bisa lebih buruk daripada seseorang yang kita jelekkan.

Duh.... siapa tuh? Ngacung! Mau ngangkat tangan tapi malu ah. Maaf, lain kali ya ngangkatnya. Tolong diwakili dulu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun