Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Stop Bahas HL dan Terekomendasi!

16 April 2012   15:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:32 95 3
Secara normal setiap manusia butuh dihargai. Kecuali manusia itu abnormal atau sudah tersadarkan. Maka yang namanya penghargaan itu hanya halusinasi.
Selama keberadaan di Kompasiana dua tahun lebih. Saya dapat melihat satu persatu teman seangkatan menghilang dari peredaran.

Tentu banyak alasannya. Namun ada satu yang satu temukan. Apa itu? Penghargaan. Mereka merasakan kurang dihargai keberadaannya di Kompasiana.
Daripada bikin sakit hati, lebih baik pergi.

Awalnya saya bertanya-tanya. Sebenarnya mau dihargai berapa sih? Kok penting banget sih dihargai?

Lama-lama saya merasakan sendiri. Ternyata tidak dihargai itu memang melahirkan rasa kecewa dan sedih.

Bagi seorang penulis yang tidak mendapatkan imbalan materi. Sebuah penghargaan itu dapat menjadi suntikan motivasi.

Salah satu penghargaan itu adalah menempatkan tulisan pada kolom HL (dan Terekomendasi).

Tetapi sebaliknya bila terlalu dihargai pun sebenarnya dapat menimbulkan rasa risih.

Seumpamanya menempatkan tulisan seorang penulis selalu HL atau Terekomendasi. Saya yakin, bagi yang punya rasa malu. Pasti merasa tidak enak hati.

Sebenarnya terbersit juga keinginan untuk dihargai minimal seminggu sekali tulisannya bisa masuk HL atau Terekomendasi.

Hitung-hitung bisa menambahkan gairah menulis. Tapi saat-saat merenungi nasib tulisan yang apes karena jarang bangeeeeeet dijadikan HL dan Terekomendasi.

Ada semacam suara yang menegur dan mengingatkan. "Sobat, seharusnya kamu bersyukur tulisanmu jarang masuk HL dan Terekomendasi."

"Kok gitu?"

"Ya, begitulah. Itu artinya orang lain berkesempatan merasakan kolom istimewa tersebut. Coba kalau setiap tulisanmu selalu HL dan Terekomendasi gara-gara Admin terlalu menghargai. Akibatnya menghilangkan kesempatan orang lain merasakan sebuah kebanggaan dan motivasi."

"Eh, betul juga ya. Jadi malu nih ngarep sesuatu yang gak penting-penting amat."

Setelah saya pikir-pikir. Alangkah indahnya memiliki hati yang lebih mengutamakan kepentingan orang lain.

Coba, kalau rasa senang saya karena 5 kali masuk HL tulisannya. Rasa senang itu cuma milik saya seorang. Tapi bila 5 kesempatan itu diberikan kepada 5 orang yang berbeda, maka 5 orang akan menikmati rasa senang itu.

Baiklah, mulai saat ini. Menulis tentang HL yang penting gak penting itu sampai di sini. Tidak akan pernah membahas lagi.

Semoga teman-teman tulisannya bisa lebih memiliki kesempatan masuk HL agar termotivasi terus menulis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun