Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

MamaT

4 April 2012   13:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:02 112 0
Ada baiknya kita tidak demikian mudah menilai seseorang dari penampilan luarnya. Karena akan melahirkan banyak kekecewaan dan ketidaknyamanan.

#
Siapakah MAMAT? Pasti banyak orang yang bernama MAMAT!
Tapi saya yakin hanya ada satu yang terpikirkan oleh kita tatkala menyebutkan nama seseorang itu MAMAT. Keluguan.

Ya, MAMAT itu identik dengan keluguan atau kepolosan. Ketika mendengar ada yang menyebutkan nama seseorang "MAMAT" yang terbayang sosok yang ndeso dan jujur. Wajah tanpa dosa, innocent. Seperti tampang saya ini.

Tampang lugu. Wajah tanpa dosa yang melekat pada MAMAT sebagai orang yang jujur plus baik. Sudah jadi masa lalu.

Apa sebab? Karena pada kekinian banyak di antara kita sering tertipu oleh tampang-tampang lugu semodel MAMAT yang kita kenal.

Ketika kita menghilangkan rasa curiga, justru kita dijadikan korban oleh mereka yang menjual kepolosan wajah.

Ternyata di balik wajah yang lugu, ada kepintaran untuk menipu orang-orang pintar.

Meminjam nama MAMAT ini, sebenarnya saya hanya ingin mengatakan, agar kita tidak menilai seseorang hanya dari penampilannya.

Lalu, itu artinya kita harus selalu menaruh rasa curiga? Gawat dong kalau begitu?

Tentu tidak! Maksud saya, jangan sampai kita menjatuhkan vonis baik dan buruk hanya karena tampang yang dimiliki seseorang.

Kalau tampangnya begini, pasti baik. Bila begitu, pasti jahat. Padahal kebenarannyaSemoga belum tentu demikian.

Contohnya saya yang kerap kena "fitnah" gara-gara tampang saya yang mirip boss. Tak heran sering dipanggil "boss" dan dikira banyak duit. Padahal kere bin tongpes.

Yang lebih parah lagi, ada seorang kenalan yang tampangnya seperti kuli pangkul. Kulitnya hitam asli bukan karena kejemur. Pakaian ala kadarnya.

Kalau ada tamu yang ke pabrik bermaksud bertemu pemiliknya dan berpapasan dengannya. Orang tersebut pasti bertanya,"Mana bosnya ya?"
Padahal bosnya ya dia itu. Apa tidak sakit hati tuh?

Dengan tidak menilai seseorang dari penampilan luarnya. Minimal kita terhindar rasa kasihan yang berlebihan yang berujung sesal dan mungkin sumpah serapah. Karena tertipu.

Selain itu kita juga terhindar dari menyakiti perasaan orang lain akibat penampilannya yang menipu. Bisa juga akibatnya mempermalukan diri sendiri.

Terlalu banyak kekecewaan dan penderitaan yang terjadi dalam hidup ini akibat tampang ini. Siapa yang harus disalahkan?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun