Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

3 Racun di Hati

18 Agustus 2010   05:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:55 302 0
3 penyakit hati, keserakahan, amarah, dan merasa paling benar, sesungguhnya sangat mematikan. Adalah merupakan misi berat bagi kita untuk menyingkirkannya dari kehidupan kita!

* * * + + +

Secara sadar, pasti kita tidak akan memasukan yang namanya racun ke tubuh kita sendiri. Tetapi ketika putus asa dan stres menghampiri hidup, tak segan-segan kita meracuni diri sendiri. Berbagai macam racun dijadikan teman yang siap membunuh. Baygon dan narkoba contohnya.

Mungkin racun-racun yang ada diluar dari kita, sungguh menakutkan untuk dimasukan kedalam tubuh sendiri bila kita dalam keadaan sadar.
Tetapi tanpa sadar selama hidup di dunia selama ini kita telah teracuni oleh penyakit hati yang sungguh mematikan!

Ada 3 racun ganas yang selama ini dengan perlahan tapi pasti mematikan hati nurani kita. Semakin hari semakin parah. Parahnya lagi banyak yang tidak segera mencari penawarnya untuk mengobati.
Bahkan membiarkannya semakin bertambah ganas, sehingga membuat kita hidup ada hati namun tanpa nurani.

Apakah ke-3 racun yang begitu ganas itu?

1. KESERAKAHAN

Keinginan hati yang tak pernah puas dan tercukupi akan keduniawian. Selalu ingin lebih dan lebih. Sudah memiliki satu, ingin dua, tiga, dan seterusnya.
Bila perlu seisi dunia menjadi miliknya.
Oleh keserakahan manusia bisa melupakan segalanya. Tak mengenal teman dan saudara.
Ketidakadilan dan kemiskinan berawal dari keserakahan sebagian besar manusia.

Oleh keserakahan kita membuang jauh-jauh rasa kemanusiaan yang kita miliki.
Menindas dan menjajah sesama dilakukan demi memuaskan dan memenuhi nafsu keinginan yang ingin memiliki lebih dari yang lain.

Sayangnya, pada jaman sekarang kita lebih berlomba-lomba mengumbar keserakahan hati kita tanpa memperdulikan kerugian yang dialami orang lain.
Korupsi adalah salah satu wujud keserakahan manusia yang paling mengerikan.
Akibat korupsi, sendi-sendi kehidupan ekonomi menjadi hancur dan rakyat menjadi hidup dalam kesengsaraan dan kematian.

Keserakahan terjadi akibat kita hidup dalam ketidakpuasan dan jauh dari rasa bersyukur. Oleh sebab itu alangkah indah dan baiknya bila kita bisa hidup dalam rasa cukup dan hati yang selalu bersyukur.

2.1 AMARAH

Amarah adalah termasuk penyakit yang mematikan. Ada pepatah mengatakan, "Segunung pahala yang dikumpulkan susah-payah selama hidup, akan bisa terbakar habis hanya oleh satu amarah!"
Mengerikan bukan?

Amarah, adalah racun yang selain dapat melukai diri sendiri juga dapat menyakiti orang lain.
Amarah bisa terjadi karena tiada pengendalian diri pada diri kita.
Orang yang hidup dalam kemarahan sebenarnya sedang meracuni dirinya sendiri dan menjadikannya hidup dalam ketiadaan damaian.

Setiap manusia pasti memiliki amarah. Tetapi setiap manusia juga sesungguhnya memiliki kemampuan untuk mengolah amarahnya.
Mengolah energi negatif amarah menjadi energi positif melalaui latihan pengendalian diri.

3. MERASA PALING BENAR

Orang yang selalu merasa paling benar sesungguhnya termasuk orang bodoh dan takabur, pikiran tidak jernih, tidak mau menerima pendapat orang lain, sombong, dan arogan.
Sayangnya lagi, kebanyakan kita memiliki sifat ini dan selalu membawanya kemana-mana.
Selalu merasa diri sendirilah yang paling benar dan orang lain yang salah.

Pertentangan, perselisihan, dan permusuhan yang tercipta akibat sifat merasa yang paling benar yang kita miliki.
Selalu ingin menang sendiri atas pendapat dan keyakinan kita. Tidak ada kerendahan hati untuk mengalah.

Oleh sebab itu, sifat kerendahan hati harus kita miliki demi untuk meredam sifat merasa paling benar.
Kita boleh merasa yang paling benar, tetapi tidak harus dengan menyalahkan orang lain.
Akan terasa indah bila kita memiliki prinsip, saya benar, kamu juga benar!

Demikian 3 racun yang harus kita kikis habis dari hati kita, agar hidup tidak semakin teracuni. Sehingga tidak menjadi orang yang hidup namun mati dalam nuraninya.

Semoga bermanfaat dan menyadarkan!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun