Seekor singa ingin sekali menyantap daging banteng yang merupakan daging kesukaannya . Dihutan itu terdapat seekor banteng yang sulit sekali untuk ditaklukkan dengan berbagai cara , sedangkan singa sudah sangat ingin sekali menikmati dagingnya yang lezat sekali .
Diaturlah dengan akal bulus oleh singa untuk memperangkap banteng .
Diutuslah seekor rubah yang selama ini menjadi asisten setia singa untuk mengundang banteng makan-makan . Berkatalah singa pada rubah , "Katakanlah pada banteng bahwa sekarang saya sudah bervegetarian , karena itu tidak akan membunuh binatang yang ada dihutan ini untuk disantap , sehingga tidak perlu saling merasa takut . Lagipula saya sudah tua ! Undang banteng untuk makan bersama sebagai tanda persahabatan . "
Pergilah rubah ketempat banteng untuk menyampaikan pesan tuannya . Pada awalnya banteng tetap waspada dan merasa was-was . Namun rubah meyakinkan banteng bahwa singa sudah tidak menyantap daging lagi dan buktinya ia aman selama ini tinggal bersama singa .
Alhasil , banteng bisa diyakinkan untuk datang memenuhi undangan singa .
Disambut dan dijamu dengan ramah , banteng merasa senang dan tenang . Karena makan dengan puas dan kenyang , akhirnya banteng tertidur pulas .
Kesempatan ini tidak disia-siakan singa untuk menerkam banteng dan membunuhnya.
Singa sangat menyukai otak banteng yang begitu lezat .
Karena kelelahan untuk menaklukkan banteng , akhirnya singa memutuskan istirahat sejenak , baru kemudian menikmati otak dan daging banteng . Sebelum ia berpesan kepada rubah untuk menjaga santapannya .
Ternyata sebenarnya diam-diam rubah juga menyukai otak banteng . Pada saat singa tertidur pulas , kesempatan itu digunakan untuk menyantap otak banteng . Dengan teliti ia membuka tengkorak banteng dan setelah itu ia menyusun kembali dengan dengan hati-hati .
Ketika singa terbangun dan dengan tak sabar ia menuju ke tempat mangsanya yang siap disantap . Tetapi alangkah terkejutnya ketika ia menemukan isi tengkorak banteng telah kosong .
Dengan begitu marah ia meminta penjelasan rubah .
Rubah dengan wajah tak berdosa memberikan penjelasan "Wahai tuanku , tengkorak banteng itu kosong , pasti karena banteng itu tak berotak , karena apabila banteng itu berotak , ia tidak mungkin akan tertipu dan terpedaya oleh kita ! "
Singa hanya terbengong dan bergumam , "Ehm, benar juga ya ?! Dasar banteng tak punya otak ! "
Dalam hidup kita dahulu dan kini , tipu daya telah menjadi senjata manusia untuk meraih tujuannya . Padahal kita tahu , itu bukanlah cara yang baik . Tetapi itulah salah satu cara yang "baik " dan cepat untuk mencapai tujuan .
Menipu baik dengan cara yang kasar , halus , dan sangat halus mungkin adalah keharusan bila untuk berhasil .
Tetapi anehnya bagi yang tertipu pun sepertinya tidak merasa tertipu .
Bahkan mungkin kita sendiri adalah bagian didalamnya .
Dunia ini penuh penipuan . Bukan hanya didalam dunia bisnis , bahkan didalam keagamaan tak lepas dari urusan tipu menipu .
Penipuan dengan memalsukan barang dan juga memanipulasi ajaran , bukan hal baru lagi .
Tetapi , kita juga harus ingat bahwa setiap apa yang kita lakukan , bila sudah waktunya , kitapun akan menerima balasan yang sama .
Mungkin hari ini kita masih bisa menikmati dan tertawa dalam tipu daya yang kita lakukan . Tetapi ada waktu dimana kita akan terpana saat mendapatkan balasan !
Semoga kesadaran selalu bersama kita untuk tidak tertipu akan tipu daya kehidupan ini !