Menurut Alexa .Com , Indonesia adalah pengguna nomor satu Focebook, bahkan mengalahkan Google.com dan Yahoo.com. Bahkan Cina yang merupakan peringkat pertama dalam hal jumlah penduduk tidak masuk sepuluh besar .
Memang tak dipungkiri , Focebook telah menjadi wabah dan banyak yang kecanduan . Dari semua lapisan masyarakat menggemarinya . Seakan tiada hari tanpa Focebookan_ saya sendiri hanya kadan-kadang saja buka! _
Sedemikian menarikkah Focebook ?
Untuk hal ini terlalu relatif dan subyektif menilainya dan jawabannya akan berderet.
Ada yang merasa sampai Focebook telah memperalatnya dan menyalahkannya jaringan sosial ini . Bahwa Focebook telah meracuni dan membuat hidupnya berantakan selama ini .
Bahkan juga Focebook jadi sumber keributan suami istri . Anak dengan orangtua . Karena tak jarang Focebook dijadikan ajang perselingkuhan , bukan hanya para suami tapi juga para istri .
Focebook digunakan oleh anak-anak untuk menghabiskan waktu , sehingga lupa dengan tugas - tugas utamanya .
Namun ada juga yang merasakan Focebook sangat bermanfaat dan menikmatinya tanpa perlu dan ada masalah .
Bahkan ada yang memanfaatkan untuk usaha mempromosikan barang jualan .
Seorang teman berhenti dari pekerjaannya dan memulai usaha jualan produk-produk untuk bayi dengan nama Elyne Shop dan ia merasakan sungguh Facebook ini bermanfaat baginya .
Bila demikian , Focebook ini bagaikan madu dan racun saja . Ada manisnya ada pahitnya .
Memang setiap hal selalu memiliki dua sisi dan itu tergantung bagaimana cara dan dari sudut mana kita melihatnya .
Oleh sebab itu saya hanya bisa tertawa bila ada yang merasa dan mengatakan bahwa ia telah diperalat Facebook .
Facebook hanyalah sebuah alat atau sarana , bagaimana kita bisa menyalahkannya ? Kita manusia punya akal yang budi , mengapa kita mau diperalat oleh benda "mati"?
Jadi yang sebenarnya adalah kita sendirilah yang memperalat Facebook itu sehingga merugikan diri sendiri .
Nah, yang lebih mengherankan dan lucu , bahkan ada pemuka agama yang mengharamkan Facebook . Pasti pemuka agama ini bukan orang gaul _he he he _ , berpikiran sempit ,dan kolot. Maaf, mengapa saya katakan demikian ?
Bila mereka , para pemuka agama mau terbuka pemikirannya dan mau belajar gaul , bisa saja memanfaatkan boomingnya Facebook untuk menyebarkan kebenaran, syiar atau dakwah agama. Memanfaatkannya untuk mengajarkan kebaikan. Mengapa para pemuka agama ini harus antipati dan menyalahkan Facebook segala ? Mengapa tidak mau mengikuti perkembangan jaman dalam menyebarkan kebenaran?
Sekali Facebook hanyalah bagai sebuah alat saja , sekarang tergantung bagaimana kita yang menggunakannya . Apakah untuk hal yang menguntungkan atau merugikan!
Semoga tulisan ini tidak memperalat yang membaca!