Aku katakan kamu salah
Dengan enteng kau menjawab , jadi manusia berbuat salah itu wajar , saya bukan dewa , jadi dengan berbuat salah itu, menunjukkan bahwa saya masih manusia . Tidak ada masalah, bukan ?
Jadi bila manusia berbuat salah itu tak Apa-apa ?
Begitulah , karena manusia memang memiliki sifat khilaf !
Tapi , bukankah kesalahan itu jangan dijadikan kebiasaan ?
Tapi, kebiasaan manusia sifatnya adalah berbuat salah !
Kalau begitu , berbuat salah itu tak apa-apa?
Selama masih hidup bila berbuat salah, masih ada kesempatan untuk bertobat ! Jadi enjoy sajalah , sobatku !
Ooooh...begitu ?!
-*************************
Aku katakan , kamu jangan begitu , jangan suka marah-marah, kapan dan dimana saja!
Dengan enteng kau menyahuti , itu memang sudah menjadi sifatku dari dulu , jadi mau apa lagi ?
Ya,? Bukankah itu sifat yang tidak baik dan harus dirubah ?
Susah, itu sudah bawaan dari lahir , jadi saya juga tak bisa apa-apa !
Tapi, selama ada keinginan untuk merubahnya, pasti bisa, bukan?
Kamu itu sok pintar, saya sudah mencoba dan berusaha , tapi tetap tidak bisa! Jadi , ini sudah anggap sebagai karakter saya.
Buat apa merubah sesuatu yang tidak bisa dirubah ?
Kalau bicara karakter , bukankah karakter setiap manusia adalah baik? Sedangkan jadi seorang pemarah itu
jelas tidak baik !
Lalu menurut , kamu kalau saya marah-marah itu tidak baik? Marah juga ada kebaikannya ! Kalau tidak bisa marah itu yang tidak baik!
Lagi pula memiliki sifat pemarah juga tidak apa-apa . Buktinya saya baik-baik saja. Justru dengan sifat saya yang pemurah , orang lain jadi segan dan hormat pada saya .Kamu saja yang tidak baik!
Ooooh...... Begitu ya?!
*_____________________________________
Ketika kita selalu menggunakan kepintaran kita , maka yang ada adalah pembenaran, sehingga yang salahpun menjadi benar dalam pemikiran kita.
Fenomena inilah yang menjadi pemikiran manusia pada saat ini . Sehingga kesalahan - kesalahan seringkali dianggap bukan kesalahan lagi, justru dilegalkan menjadi kebenaran .
Tentunya hal ini bukan karena ketidaktahuan , tetapi karena ketidaksadaran , kepintaran sekaligus juga karena kebodohan .
Kita manusia seringkali merasa telah menjadi semakin pintar, namun disisi lain justru semakin menunjukkan kebodohan. Pintar dalam kesalahan namun bodoh dalam kebenaran .
Sungguh betapa tersesatnya kita , ketika kesadaran akan kebenaran telah menghilang dari diri kita.
Seharusnya semakin hari semakin mencapai kesadaran menuju kepada yang tertinggi , namun yang ada semakin menukik ke jurang ketidaksadaran .
Ach, ternyata itu adalah diriku !