Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Sahabat? Benarkah Dia Ada?

24 Januari 2016   15:50 Diperbarui: 24 Januari 2016   16:30 29 1
Aku pernah membaca sebuah artikel mengenai sahabat, kira-kira beginilah inti dari artikel tersebut “apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah”. Artikel lain yang kubaca juga memberi makna seperti ini ”persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya”. Jika dikaitkan dengan kehidupanku saat ini, penglihatanku masih kabur bila ditanya apakah sahabat itu benar-benar ada? Mengapa aku mengatakannya masih kabur? Karena sesungguhnya rasa trauma di masa lalu yang membuatku menjauh dari kata “persahabatan”. Mungkin ini terkesan berlebihan atau istilahnya sekarang “lebay” bagi sebagian orang, tetapi yang jelas memang itu yang kualami dahulunya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun