Administrator WA kelompok teman sekantor sudah lama mengundang saya untuk bergabung. Akan tetapi, dari yang saya lihat isi WA tetangga saya, isinya jauh lebih menjijikkan dari pada isi FB. Akan tetapi, setelah berkali-kali saya pun memberikan nomor hp saya yang memang punya fasilitas WA. Dua minggu berlalu, saya hanya sebagai peserta aktif. Muncul dua tiga kali untuk menanggapi komentar yang lucu-lucu, terlebih nyerempet-nyerempet porno: langsung digoreng.
KEMBALI KE ARTIKEL