Begitulah perasaanku saat ini. Aku jatuh hati pada ariel. Dan perasaan itu terus tumbuh menjadi pohon cinta yang berbuah rindu dan rindu.
Wajah yang blasteran itu memang kerap singgah di pikiranku sejak pertama kali mataku menatap wajahnya. Apalagi setelah mengetahui ia juga sosok penulis yang tulisan-tulisannya penuh puitis. Duh, itu semua membuat hati ini dag dig dug setiap mengingatnya.
Bukan hanya itu, ariel juga pandai bergaul dan pergaulannya itu membuat cewek-cewek banyak yang naksir. Aku bisa merasakan dari tulisan-tulisan mereka. Sebagai perempuan aku tahu kalau mereka juga menaruh hati, sama seperti diriku.
Tentu tidak ada yang salah dengan perasaan itu. Dan aku juga tidak ingin menyalahkan perasaanku sendiri. Tidak mungkin untuk menepis begitu saja apa yang sedang hadir dihatiku dan terus terang aku amat sangat menikmatinya.
Kadang sempat terpikir juga untuk mengurung perasaan yang ada dan bahkan menepisnya agar menghilang. Rasanya kedekatan ariel dengan banyak perempuan dan bagaimana mereka menunjukkan pesonanya sempat membuat hatiku kecut. Rasanya tidak mungkin untuk bisa merebut perhatian ariel dan rasanya tidak elok juga untuk bersaing cinta dengan mereka yang sudah duluan melakukan pendekatan.
Tapi hati ini sekali lagi tidak bisa untuk menepis rasa yang ada. Kadang ingin berkata bahwa ini hanya sekedar perasaan suka saja. Tapi setiap kali kutatap mata di foto itu selalu saja mata itu penuh tatapan bermakna. Ada pesan tersirat kalau dimata itu ada namaku.
"Ariel. Andai saja aku memiliki sedikit keberanian untuk menyatakan perasaan hati pasti sudah kuungkapkan dengan sejujurnya. Aku tidak perduli apa jawabanmu karena yang ada dihatiku kau juga mencintaiku." Begitulah ungkapan yang kini kerap muncul dihati ini terhadap lelaki yang kupanggil dengan nama samaran ariel dan entah sampai kapan perasaan ini terus ada di hati. Kadang sempat terlintas dihati pertanyaan "pantaskan aku menyatakan cinta ini kepada orang yang baru saja ku kenali? Haruskah kupendam perasaan ini dalam-dalam sambil menunggu jodoh tiba? Entahlah, semoga masih ada keajaiban cinta.
