Saat itu hampir magrib petang menjelang isa'. Aku pulang kerumah dengan semangat penuh rasa rindu ingin bertemu dan melihat senyuman ibu tercintaku yang menyapa kedatanganku, namun sebelum sesampaiku di rumah, aku begitu terharu melihat para penduduk desa beriringan pulang jalan kaki dari desa bonder hingga dusun dimana tempatku tinggal, apa yang mereka lakukan ?, yah tiada lain dan tiada bukan, mereka baru pulang dari sawah orang, mengais rizki untuk bekal hidupnya satu tahun, ''BEDEREP'' begitu mungkin tepatnya.
Tidakkah kita sadar saudara saudaraku, mereka adalah org tua org tua kita, mereka berkorban demi kita, mereka tidak kenal lelah, mereka rela menghabiskan tenaganya untuk menghidupi anak cucu mereka.
Saudaraku sedikit ingin kumengajak kalian untuk merenungi betapa besar pengorbanan orangtua kita untuk kebahagiaan kita.
Lalu kemudian apa yang kita lakukan ?. Kita hanya bisa berleha-leha menikmati masa muda kita yang tentunya tidak mereka harapkan. Pernah kita berpikir sejenak untuk bisa menghapus keringatnya dengan keberhasilan kita ?? Tentu hal-hal semacam itu sangat jauh dari pikir kita.
Yah itulah saudaraku. Jangan sesekali kita hanya mengumbar kata memprotes jalan rusaklah, atau apalah, sesungguhnya bukan itu tugas kita. Dan aku rasa smua itu tidak akan pernah berarti apa-apa, yang ada hanya akan menyakiti hati dantara sesama kita, tugas kita adalah belajar, belajar bagaimana kita bermanfaat bagi kedua orang tua kita, bgaimana bisa beguna bagi desa kita, berguna bagi masyarakat kita, bgaimana kita bisa menyelesaikan masalah masalah yg menjadi problema bagi desa kita, hingga kelak semua yang kita keluhkan saat ini akan menjadi sirna..
Camkan itu saudaraku, semoga ini bisa mengubah paradigma berfikir kita..
Salam hangat dari anak desa. :)