Dokter dituntut dapat memberikan pertolongan dalam kondisi apapun, dalam kondisi biasa, bahkan dalam kondisi “cito” yakni kondisi mendesakdan perlu penanganan cepat. Tindakan yang dilakukan semata-mata berusaha untuk kesembuhan pasien, walaupun dalam semua tindakan resiko selalu muncul. Terkadang, resiko terjadinya komplikasi (penyulit), kecacatan, ataupun kematian sendiri sangat sulit untuk diprediksi. Seperti terjadinya emboli pada operasi. Namun, yang terjadi adalah, dokter dianggap sebagai Tuhan, atau dewa penyembuh yang pasti dapat menyembuhkan pasien karena dengan tindakanya. Salah.