Mencuatnya kembali fenomena pelarangan dan pembatasan merokok akhir-akhir ini memunculkan beberapa tanda tanya besar. Banyak orang yang secara sepihak menuntut dan menyalahkan rokok sebagai suatu hal yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan selalu memberikan stigma negatif terhadap perokok, contohnya seperti anggapan bahwa perokok adalah orang egois karena menghamburkan uang yang seharusnya untuk keluarga dan mengancam kesehatan masyarakat demi kepuasan pribadi. Namun, saya merasa aneh karena alasan tersebut klise, hampir semua orang yang mengecam rokok mengatakan hal yang sama, mereka terlihat seolah-olah menentukan baik dan buruk suatu hal hanya dari opini yang diberikan orang lain tanpa mengetahui rokok itu sendiri. Sebelum membahas lebih lanjut pertama-tama saya ingin memberikan informasi jika rokok yang beredar di Indonesia ada dua jenis, yaitu rokok putih (rokok impor tanpa cengkih) dan kretek (rokok lokal dengan racikan cengkih dan rempah).