ini semua berawal dari kegemaranku membaca. terutama novel. dengan akhir yang bahagia meskipun berawal penuh air mata. dengan akhir yang menjadikan aku sebagai pemimpi karena berharap suatu saat hidupku berakhir bak cerita novel penuh cinta. dan karena novel itulah aku mulai kehilangan pijakanku. kadang aku merasa cukup , hanya dengan buku, duniaku jauh lebih berwarna , lebih baik dari sebelumnya. tapi kesadaranku sering menyentakku. bahwa buku hanyalah buku. benda mati yang berilmu namun tak mampu menjawab segala pertanyaanku tentang hidup. benda mati yang memberikan imajinasi tinggi namun sebenarnya hanya sekedar pelarian dari penatnya masalah di hidupku.
pernah ku hentikan cintaku pada dunia tulisan. berhenti menulis untuk beberapa waktu. mencoba menikmati apa yang ada dalam duniaku. secara nyata , tanpa imajinasi berlebih yang memojokkanku di situasi harus memilih. mencoba memberi waktu lebih untuk mengenal apa itu dunia , tanpa perlu buku sebagai pijakanku. tapi gagal. ini satu-satunya dunia dimana aku bisa kembali dan pergi sesuka hati. tanpa ada yang menghakimi apalagi merasa paling benar sendiri. satu-satunya tempat untuk memberitahu dunia apa yang terjadi pada hidup dan hatiku , saat aku tak mampu berkata lagi.
jadi , mampukah aku kembali lagi? untuk menemukan apa yang sudah ku hilangkan , untuk menjadi diriku sendiri (lagi)