NEFOS atauThe New Emerging Forces, adalah bentuk kekuatan ketiga yang dicetuskan oleh Bung Karno di pertengahan 60-an sebagai bentuk perlawanan terhadap kekuasan neoimperialism Barat yang masih sangat kuat saat itu. Bahaya kolonialisme barat ternyata bukan berasal dari kekuatan militer saja tetapi dibelakangnya ada kekuatan yang jauh lebih kuat yakni penjajahan dalam wujud dan cara terselebung. Kala itu kekuatan ketiga ini sungguh ditakutkan oleh Barat, Indonesia sebagai Negara mudah dengan cepat dan tepat mampu memainkan peran strategis di pentas dunia. Memprkarsai Gerakan Non Blok, Konsferensi Asia Afrika dan dapat bermain cantik ditengah apitan adidaya Soviet dan Amerika. Sejatinya Bung Karno meerupakan sosok yang sangat visioner, gagasannya saat ini seolah di diduplikat oleh beberapa Negara, semisal dalam persaingan Global melawan barat di bidang Ekonomi, China dan Rusia merapat membentuk Shangai Cooperation Organization (SCO), menyusul India Brasil dengan membentuk BRICS disusul Afsel dan di lingkup regional Presiden Rusia, Vladimir Putin tengah membandun blok tandingan Eurasian Union dengan aktif mengajak eks Negara pecahan Uni Soviet sebagai anggotanya. Apa yang dilakukan China, Rusia, India dan lainya adalah salah satu bentuk Perang Asimetris yang diarahkan kepada kekuatan kapitalisme global Barat (AS-UE). Kebijakan a Million Friends and Zero enemies saat ini haruslah diubah dan kembalikan murni pada politik Bebas Aktif karena makna Bebas dan aktif ini sangat fleksible dalam menghadapi konstelasi global saat ini. Jauh sebelum apa yang dilakukan oleh Rusia, China, India dengan BRICS dan SCO nya, Indonesia dalam sejarahnya telah lebih dahulu memikirkannya ! Incredible Visioning by Bung Karno, sebuah kebanggaan yang luar biasa, pantas bila barat masih tetap berusaha menutup jalan bagi Bangkitnya SuperPower baru dari Asia Tenggara.
KEMBALI KE ARTIKEL