Di pulau seluas 10.710 km2 itu listrik memang masih menjadi barang mewah nan langka. Sebagian besar warga Bumi Marapu - sebutan Pulau Sumba yang berarti Bumi Para Arwah - belum menikmati kemerdekaan lantaran ketiadaan akses listrik di rumah. Ketika masyarakat Pulau Jawa mengeluh lampu byar-pet selama periode tertentu, anak-anak Pulau Sumba belajar dalam kegelapan sepanjang waktu. Topografi Pulau Sumba yang berbukit-bukit menyulitkan pemasangan jaringan listrik. Untuk mengakses listrik, penduduk Dusun Kahili harus berjalan sejauh 1,5 km menuju Dusun Mbakuhau yang telah lebih dulu dialiri listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
KEMBALI KE ARTIKEL