Momen lebaran itu nggak mungkin mau terlewatkan hanya untuk hal-hal nggak penting, kan? Jadi, ya, jangan selalu berada pada posisi sekadar ingin tahu, eh tahu-tahu malah bikin silaturahmi beku dan sulit mencair lagi.
Karena dalam beberapa artikel, saya pernah mengetahui bahwa pertanyaan kapan diharapkan sebagai pembuka jalan sebuah percakapan. Apakah demikian? Duh, sepertinya banyak hal lain, deh. Mungkin boleh juga kapan yang menyasar objek, misal, kapan ya kita bisa kayak orang-orang itu? Pertanyaan ini kita lontarkan saat melihat sekelompok orang. Nah, kita jadi sibuk membicarakan orang itu sebelum beralih pada percakapan lainnya, kan?
Nggak banget mau nyambung silaturahmi malah memberikan kesan yang kena mental banget bagi sang objek percakapan.