Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Ibadah Nuansa Maluku di Gereja Kristen Indonesia Nederland Regio Rijswijk-Den Haag

2 Oktober 2018   09:09 Diperbarui: 3 Oktober 2018   15:54 625 1
Bagaimana mungkin aura haru tak tercipta karena sebelumnya Ibu Pendeta dan pelayan dihantarkan dua prosesi pembukaan, prosesi Tabaos yang diikuti tari Lenso, Tabaos dilakukan oleh pemuda-pemudi, sambil memukul tifa mereka memasuki ruangan meneriakan salam dan undangan "Tabea !!" oleh seorang pemuda yang berarti sapaan hormat, Tabaos dibawakan oleh Thomas Mandela Demokrasio Litaay pemuda berdarah Ambon yang lahir dan besar di Indonesia yang kini sedang menyelesaikan pendidikannya di negeri Belanda, dan kemudian diikuti pemudi yaitu Lisa Sapusepa gadis berdarah Ambon yang lahir dan besar di Belanda, dengan fasihnya berbahasa Ambon juga berlogat Ambon menyanyikan lagu undangan kepada para jemaat, yang baitnya berisi ajakan untuk bergabung beribadah, disusul 10 penari Lenso yang dibawakan dengan baik oleh Ibu-ibu GKIN RW-DH dan putri-putri yang tergabung dalam sekolah Minggu GKIN RW-DH, tarian ini adalah tarian sebagai tanda sukacita dan sambutan menghadap hadiratNya menghantar pendeta dan majelis masuk ke dalam ruangan menuju mimbar ruang peribadatan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun