Kritik terhadap aliran ekonomi kapitalisme telah menjadi sorotan utama dalam perdebatan ekonomi dan sosial, dengan banyak argumen yang menekankan berbagai kekurangan dari sistem ini. Salah satu kritik yang sangat mencolok adalah ketidakadilan sosial yang ditimbulkan. Dalam sistem kapitalis, kekayaan sering kali tertumpuk di tangan segelintir individu, sementara mayoritas masyarakat tetap hidup dalam keadaan miskin. Dalam sistem ini, kekayaan dan sumber daya cenderung terpusat di tangan segelintir orang dan perusahaan besar, menciptakan kesenjangan antara orang kaya dan miskin. Data menunjukkan jelas bahwa 1% populasi teratas menguasai peningkatan kekayaan, sementara banyak orang di lapisan bawah masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar. Ketidakadilan ini bukan hanya mengancam stabilitas sosial, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem. Jurang antara orang kaya dan miskin terus melebar, dengan delapan orang terkaya di dunia memiliki kekayaan yang setara dengan setengah dari total populasi dunia. Ketidaksetaraan ini tidak hanya memengaruhi aspek ekonomi, tetapi juga melahirkan ketidakadilan sosial yang mendalam, di mana kelompok yang terpinggirkan mengalami kurangnya akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan kesempatan kerja yang layak. Kekurangan ini menciptakan lingkaran kemiskinan yang sulit diatasi, membuat generasi selanjutnya kesulitan untuk memperbaiki kondisi hidup mereka.
KEMBALI KE ARTIKEL